PIKIRAN
Ada Yg Mengatakan bahwa Sesungguhnya Medan Peperangan Terbesar Berada di PIKIRAN Kita,
Karena PIKIRAN Itu Sangat Kuat & Dapat MEMPENGARUHI Kehidupan Seseorang.
Ada Pepatah Mengatakan: Menabur Dalam PIKIRAN Akan Menuai TINDAKAN,
Menabur TINDAKAN Akan Menuai KEBIASAAN.
Menabur KEBIASAAN Akan Menuai KARAKTER
PIKIRAN Kita Seumpama Tanah, Tanah Tdk Pernah Peduli Terhadap Jenis Benih Apa Yg Hendak Kita Tanam.
Jika Kita Menabur Benih Jagung, Tanah Akan Meresponsnya, Lalu Menumbuhkan Jagung.
Apapun Yg Kita Tanamkan Dlm PIKIRAN, Entah itu Hal2 Yg Baik Atau Buruk, PIKIRAN Kita akan segera Menerima, Merespon & Menumbuhkannya.
Sadar Atau Tidak, Sering Kali Kita Mengatakan Hal2 Buruk Ttg Diri Kita Sendiri, Misalnya:
- Hidupku Penuh Masalah,
- Aku Tidak Akan Berhasil,
- Sakitku Tidak Akan Sembuh,
- Aku Bodoh dan Miskin,
- Masa Depanku Suram, dsb.
Hal2 Negatif Yg Kita Ucapkan Itu Akan Direspons Oleh PIKIRAN Kita Dlm Bentuk Sikap & Tindakan, yg Pada Gilirannya Akan Menghasilkan Sesuatu Yg Sama Seperti Yg Kita Tanamkan Dlm PIKIRAN Kita.
Oleh Sebab Itu, TANAMKAN Hal Yg POSITIF di Benak Kita, Maka Kita Akan Menjadi Luar Biasa.
Dan Pelihara Pikiran Yg BAIK & BENAR.
PIKIRAN POSITIF YANG HARUS DENGAN KEARIFAN BISA MEMBEDAKAN MANA YANG BAIK & BENAR.
Mari BIASAKAN Utk Selalu Berpikir:
-Saya Sangat Beruntung.
-Hidupku Penuh Berkah.
-Saya PASTI Mampu Mengatasi Masalah Ini !
-Masa Depanku PASTI Cerah !
-Hari Ini Saya PASTI Penuh Semangat !
-Saya Sangat Bersyukur Pada Allah Atas Apa Yg Saya Miliki Saat ini.
-Saya akan Berjuang & Berjuang Terus !
-Allah *PASTI* Buka Jalan !
Hidup adalah permainan pikiran, kalau kita bisa mengelola pikiran kita, maka hidup Kita akan BAHAGIA.
Musuh paling kejam adalah pikiran kita.
Sahabat paling Setia juga adalah Pikiran kita.
Memanage pikiran dengan baik. Hiduplah dengan ketenangan agar kita mampu mengelola Pikiran kita.
HATI yang baik itu seperti KEBUN,
PIKIRAN yg baik itu AKAR NYA,
PERKATAAN yg baik itu Bunganya.
PERBUATAN yg baik itu BUAHNYA
*MENDETEKSI SAHABAT PALSU*
Ngakunya teman baik, pas kita jatuh, eh malah menjauh...
Ngakunya kawan dekat, pas kita sekarat, eh gak ikut melayat...
Ngakunya dia sahabat, pas kita melarat, eh gak ada di dekat...
Semuanya itu palsu, hanya omong kosong belaka.
Sahabat yang sesungguhnya tidak terjalin hanya karena ada kepentingan semata, tapi lebih daripada itu...
Sahabat yang sesungguhnya tidak terikat pada kepentingan materi semata, tapi lebih daripada itu...
Sahabat yang sesungguhnya tidak hanya terjadi pada asas kebermanfaatan semata, tapi lebih daripada itu...
Sahabat sesungguhnya ada karena saling cinta.
Bukan karena kepentingan, materi, atau kebermanfaatan semata, tapi karena Allah memerintahkan kita untuk saling mencinta, sesama saudara, tanpa memandang latar belakang suku dan agama.
Cintai sahabatmu, sebagaimana engkau mencintai dirimu sendiri.
Bersamai sahabatmu, sebagai Allah membersamaimu saat sendiri.
KISAH INSPIRASI
_Kisah Sosok Anak Muda Berusia 21 Tahun yang bernama Dewa Eka Prayoga dan Istrinya. Pasca Kebangkrutan hampir 8 Miliyar._
Anda klo baca kisah dari guru saya ini. Harus sediakan tisu. Karena kisahnya sangat Tragis dan sedih bngt ๐ญ #Mewek
Silahkan baca kisahnya ๐๐ป๐๐ป๐๐ป๐๐ป๐๐ป
DIBERSAMAI BIDADARI
"Aku percaya kamu bisa lewati ujian ini. Aku yakin kamu mampu. Aku akan support apapun keputusanmu. Aku sayang kamu..."
Itu adalah segelintir kata2 penguat yang terlontar dari istriku saat aku berada dalam titik nadir dan jurang kebangkrutan.
Gelap.... sungguh gelap.
Kesedihan, kegelisahan, dan keputusaasan sempat menyelimuti kehidupanku, seolah ini adalah akhir dari perjuanganku selama ini. Sampai pada akhirnya Allah hadirkan bidadari surga untuk menguatkanku, meyakinkanku, dan membersamaiku, saat menjalani ujian ini.
Hanya 18 hari pasca pernikahan, kami diuji dengan ujian pertama yang sungguh mengagetkan. Kebangkrutan, kerugian hingga miliaran, hingga cacian dan makian dari orang2 yang tersangkut dalam kasus ini. Tak heran, satu bulan setelah menikah, kami hampir memutuskan untuk berpisah. Bukan karena kami tak sanggup memperjuangkan, tapi karena desakan dan tekanan orang2 yang terdekat yang membuat kami untuk melakukannya.
Untungnya, Allah hadirkan ia untuk selalu membersamaiku.
Betapapun banyak cacian yang dituduhkan padanya seolah menjadi "biang kerok" kebangkrutan bisnis yang Saya jalankan ketika itu. Tapi aku mencoba tuk meyakinkan orang2 di sekitarku, bahwa ini bukan karena kesalahannya, melainkan murni karena kebodohan & kecerobohanku.
1 bulan berlalu...
Di pagi hari ketika itu, istriku mengabari,
"Mas, aku positif hamil..."
Seperti pasangan lain pada umumnya, tentu hati ini langsung berucap syukur alhamdulilah....
Terimakasih ya Allah, karena engkau menitipkan anak pada kami. Semoga kelak jadi anak sholeh/sholehah yang berbakti pada orang tuanya dan taat pada agamanya. aaamiin...
Namun apa yang terjadi?
Keluargaku, sempat kecewa dan bilang,
"Udah tahu hidup lagi susah! Ini malah hamil lagi. Gimana sih..."
Istrikupun langsung meneteskan air mata karena tak sanggup membendung kesedihan atas ucapan tersebut.
Aku pun kembali menenangkan,
"Kamu harus yakin, adanya anak ini, akan menjadi sumber rezeki tersendiri buat keluarga kita. Jangan pernah kau gugurkan. Besarkan anak kita ini dan buktikan pada orang2 di sekitar kita bahwa kita bisa melalui ujian ini..."
Aku pun bingung. SMS, telpon, chat, dan mention, terus berdatangan. Bukan untuk menerima orderan, melainkan untuk menagih hutang sembari marah2 dan mengancam,
"Kembalikan uang Saya! Kalau enggak, Saya bakar rumah kamu!"
"Saya mau uang Saya balik. Kalau enggak, Saya laporkan kamu ke polisi!"
"Uang Saya harus balik! Kalau enggak, Saya akan cemarkan nama baik kamu di sosial media!"
Akhirnya Saya pun hanya bisa pasrah..... benar2 pasrah.
Dan Saya harus bolak balik kantor polisi selama seminggu untuk menghadapi mereka yang melaporkan Saya.
Saya tak bisa menahan tangis. Air mata terus membasahi pipi setiap kali Saya berdoa.
"Ya Allah ya rabb... Berikan kekuatan kepadaku agar aku mampu melewaji ujian ini dengan petunjuk-Mu..."
Mobil pun terpaksa kami jual. Uang tabungan semua dicairkan. Kami pun tak punya apa2 lagi, kecuali keyakinan pada-Nya bahwa ujian ini pasti akan selesai.
Allah hadirkan seorang sahabat yang selalu setia membersamaiku, Mas Mirza G. Indralaksana.
"Mas, sekarang kita gerak aja. Kita mulai dari nol, bahkan minus. Kita berjuang sama2. Kita jual makanan aja.."
Saya pun bertanya, "terus yang masak siapa mas?"
Istri Saya pun langsung menjawab,
"Udah gak apa2. Aku aja yang masak. Nanti pagi2 ba'da shubuh aku ke pasar. Terus aku masakin. Siangnya kalian berdua anter pesanan makanan ini ke para pemesan. Gak apa2 kok..."
Ya Allah ya rabb...
Istriku ketika itu dalam kondisi hamil besar. Tapi mungkin karena Allah hadirkan ia untuk membersamaiku, sehingga apapun yang Saya lakukan, ia dukung 100%.
Itulah yang kami lakukan selama 9 bulan, menjual makanan dan menjual apapun yang bisa Saya jual.
Bisnis Makanan itupun tutup seiring kelahiran anak Saya, Nabila Faza Shaliha (itulah kenapa bisnis istri Saya diberi nama Shaliha Hijab)
Episode kegelapan belum selesai...
Saya harus cari kontrakan yang murah untuk bisa tinggal (karena kontrakan sebelumnya habis dan biaya tahunannya mahal)...
Saya harus angkat2 air beratus2 meter untuk bisa mandikan anak dengan air bersih (karena air sumurya kotor)..
Saya harus menidurkan anak di kasur lantai tipis selama berbulan2 (karena gak punya kasur)...
Saya harus keliling2 bandung motoran sambil hujan2an untuk mengantarkan pesanan (demi mendapatkan uang untuk makan)....
...dan masih banyak lagi
Saya gak kebayang, seandainya Allah tidak menghadirkan ia dalam hidupku, mungkin Saya hanya akan menjadi Dewa yang penuh keputusasaan.
Terimakasih istriku...
Terimakasih bidadariku..
Terimakasih Wiwin Supiyah...
Semoga Allah izinkan kita tuk menjadi jodoh dunia akhirat selamanya... Aamiin...
Dan semoga siapapun yang saat ini sudah memiliki pasangan, semoga Allah karuniakan Anda dengan kebaikan hingga menuju jannah-Nya bersama2. Aamiin....
๐๐ป๐๐ป๐๐ป๐๐ป
Sedih ya Baca Kisahnya ๐ญ๐ญ๐ญ๐ญ.........
Di Jepang dulu pernah ada tradisi membuang orang yang sudah tua ke hutan. Mereka yang dibuang adalah orang tua yang sudah tidak berdaya sehingga tidak memberatkan kehidupan anak-anaknya._
Pada suatu hari ada seorang pemuda yang berniat membuang ibunya ke hutan, karena si Ibu telah lumpuh dan agak pikun.
Si pemuda tampak bergegas menyusuri hutan sambil menggendong ibunya. Si Ibu yang kelihatan tak berdaya berusaha menggapai setiap ranting pohon yang bisa diraihnya lalu mematahkannya dan menaburkannya di sepanjang jalan yang mereka lalui.
Sesampai di dalam hutan yang sangat lebat, si anak menurunkan Ibu tersebut dan mengucapkan kata perpisahan sambil berusaha menahan sedih karena ternyata dia tidak menyangka tega melakukan perbuatan ini terhadap Ibunya.
Justru si Ibu yang tampak tegar, dalam senyumnya dia berkata: “Anakku, Ibu sangat menyayangimu. Sejak kau kecil sampai dewasa Ibu selalu merawatmu dengan segenap cintaku. Bahkan sampai hari ini rasa sayangku tidak berkurang sedikitpun. Tadi Ibu sudah menandai sepanjang jalan yang kita lalui dengan ranting-ranting kayu. Ibu takut kau tersesat, ikutilah tanda itu agar kau selamat sampai dirumah”
Setelah mendengar kata-kata tersebut, si anak menangis dengan sangat keras, kemudian langsung memeluk ibunya dan kembali menggendongnya untuk membawa si Ibu pulang ke rumah.
Pemuda tersebut akhirnya merawat Ibu yang sangat mengasihinya sampai Ibunya meninggal.
_‘Orang tua’ bukan barang rongsokan yang bisa dibuang atau diabaikan setelah terlihat tidak berdaya. Karena pada saat engkau sukses atau saat engkau dalam keadaan susah, hanya ‘orang tua’ yang mengerti kita dan batinnya akan menderita kalau kita susah. ‘Orang tua’ kita tidak pernah meninggalkan kita, bagaimanapun keadaan kita, walaupun kita pernah kurang ajar kepada orang tua. Namun Bapak dan Ibu kita akan tetap mengasihi kita._
_Mari kita merenungkan, apa yang telah kita berikan untuk orang tua kita, nilai berapapun itu pasti dan pasti tidak akan sebanding dengan pengorbanan ayah ibu kita._
Pengusaha baja/Pemilik PT. Artha Mas Graha Andalan.
Ketika ditanya rahasia suksesnya menjadi Pengusaha, jawabnya singkat:
“Jadikan orang tuamu Raja, maka rezeki mu seperti Raja”.
Pengusaha yang kini tinggal di Cikarang ini pun bercerita bahwa orang hebat dan sukses yang ia kenal semuanya memperlakukan orang tuanya seperti Raja.
_Mereka menghormati, memuliakan, melayani dan memprioritaskan orang tuanya._
_Lelaki asal Banyuwangi ini bertutur, “Jangan perlakukan Orang tua seperti Pembantu*"._
Atau orang tua diminta merawat anak kita sementara kita sibuk bekerja.
Bila ini yang terjadi maka rezeki orang itu adalah *rezeki pembantu*, karena ia memperlakukan orang tuanya seperti pembantu.
Walau suami/istri bekerja, rezekinya tetap kurang bahkan nombok setiap bulannya.
_Menurut sebuah lembaga survey yang mengambil sampel pada 700 keluarga di Jepang, *anak-anak yang sukses adalah: mereka yang memperlakukan dan melayani orang tuanya seperti seorang Kaisar._*
_Dan anak-anak yang *sengsara hidupnya* adalah mereka yang sibuk dengan urusan *dirinya sendiri*dan *kurang perduli pada orang tuanya*._
Mari terus berusaha keras agar kita bisa memperlakukan orang tua seperti *raja*. Buktikan dan jangan hanya ada di angan-angan.
*_Beruntunglah bagi yang masih memiliki orang tua,* masih BELUM TERLAMBAT untuk berbakti._
_UANG bisa dicari, ilmu bisa di gali, tapi kesempatan untuk mengasihi orang tua kita takkan terulang kembali._
*SHARE artikel ini ke sahabat atau saudara atau anak-cucu kita ya semoga bermanfaat......*๐ญ๐ญ๐
KISAH WANITA MISKIN DAN IMAM HAMBALI
Suatu hari Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah dikunjungi seorang wanita yang ingin bertanya.
“lmam, saya adalah seorang perempuan yang sudah lama ditinggal mati suami. Saya ini sangat miskin, sehingga untuk membesarkan anak-anak, saya memintal benang di malam hari, sementara siangnya saya gunakan untuk mengurus anak-anak saya dan bekerja sebagai sebagai buruh kasar.”
“Karena saya tak mampu membeli lampu, maka pekerjaan memintal benang itu saya lakukan apabila bulan terang.”
Imam Ahmad mendengar dengan serius percakapan perempuan tadi. Perasaannya tersentuh mendengar ceritanya yang menyayat hati.
Beliau yang memiliki kekayaan lagi dermawan sebenarnya telah tergerak hati untuk memberi bantuan sedekah kepada wanita itu, namun ia tangguhkan dahulu hasratnya karena ingin mendengar semua ucapan si ibu tadi. Si ibu pun meneruskan ceritanya.
“Pada suatu hari, ada satu rombongan kerajaan telah berkemah di depan rumah saya. Mereka menyalakan lampu dalam jumlah yang amat banyak sehingga sinarnya terang benderang. Tanpa sepengetahuan mereka, saya segera memintal benang dengan memanfaatkan cahaya lampu-lampu itu. Tetapi setelah selesai saya sulam, saya bimbang, apakah hasilnya halal atau haram kalau saya jual? Bolehkah saya makan dari hasil penjualan itu? Sebab, saya melakukan pekerjaan itu dengan diterangi lampu yang minyaknya dibeli dengan uang negara, dan tentu itu adalah uang rakyat.”
Imam Ahmad terpesona dengan kemuliaan jiwa wanita itu. Ia begitu jujur, di tengah masyarakat yang rusak akhlaknya dan hanya memikirkan kesenangan sendiri, tanpa peduli halal haram lagi. Padahal jelas, wanita ini begitu miskin lagi fakir.
Maka dengan penuh rasa ingin tahu, Imam Ahmad bertanya, “Ibu, sebenarnya engkau ini siapa?”
Dengan suara serak karena penderitaannya yang berkepanjangan, wanita ini mengaku, Saya ini adik perempuan Basyar Al-Hafi.
Imam Ahmad rahimahullah makin terkejut. Basyar Al-Hafi ra adalah Gabernur yang terkenal sangat adil dan dihormati rakyatnya semasa hidupnya. Rupanya, jabatannya yang tinggi tidak disalahgunakannya untuk kepentingan keluarga dan kerabatnya. Sehingga adik kandungnya sendiri pun hidup dalam keadaan miskin.
Dengan menghela nafas berat, Imam Ahmad berkata, “Pada masa kini, ketika orang-orang sibuk mengumpul kekayaan dengan berbagai cara, bahkan dengan menyalahgunakan uang negara serta menyusahkan rakyat yang sudah miskin, ternyata masih ada wanita terhormat seperti engkau. lbu, sungguh, sehelai rambutmu yang terurai dari celahan jilbabmu jauh lebih mulia jika dibanding dengan berlapis-lapis serban yang kupakai dan berlembar-lembar jubah yang dikenakan para ulama.”
Imam Ahmad melanjutkan, “Subhanallah, sungguh mulianya engkau, hasil sulaman itu engkau haramkan? Padahal bagi kami itu tidak apa-apa, sebab yang engkau lakukan itu tidak merugikan keuangan negara…”
Imam Ahmad begitu terharu mengucapkan kalimatnya, “Ibu, izinkan aku memberi penghormatan untukmu. Silakan engkau meminta apa saja dariku, bahkan sebagian besar hartaku, niscaya akan kuberikan kepada wanita semulia engkau…
Diriwayatkan dari Abu Bakr Ash-Shiddiq,dari Rasulullah beliau bersabda:
ูุงَ َูุฏْุฎُُู ุงْูุฌََّูุฉَ ุฌَุณَุฏٌ ุบُุฐَِู ุจِุญَุฑَุงู
ٍ
“Tidak akan masuk ke dalam surga sebuah jasad yang diberi makan dengan yang haram.”
(Shahih Lighairihi, HR. Abu Ya’la, Al-Bazzar, Ath-Thabarani dalam kitab Al-Ausath dan Al-Baihaqi, dan sebagian sanadnya hasan. Shahih At-Targhib 2/150 no. 1730).
Silahkan Share Artikel ini ke siapapun agar mereka tidak terlalu memikirkan dunia dan memakan Uang yang HARAM.
Impian kecil, impian besar, sama capeknya...
Daripada bermimpi yang kecil-kecil, sekalian aja bermimpi yang besar-besar...
Toh kita punya Allah yang Maha Besar, kan?
Bisa jadi menurut kita itu tidak mungkin, tapi bagi-Nya?
Kun Fayakun....
Semoga Allah senantiasa memberikan kita kekuatan dan jalan kebaikan di setiap langkah kehidupan kita. aamiiin....
*ุงูุณَّูุงَู
ُ ุนََُْูููู
ْ َูุฑَุญْู
َุฉُ ุงِููู َูุจَุฑََูุงุชُُู*
*Selamat pagi para sahabat BTD yang Luar Biasa..!!!*
Jangan lupa menebar senyum dan ikhlas kepada orang di sekeliling kita. Jangan lupa berniat untuk mengawali hari ini dengan doa.
Karena niat itu tidak terlihat. Maka perbaikilah tingkah laku kita, supaya orang paham bahwa niat kita benar-benar baik.
Semoga doa-doa yang kita langitkan hari ini. Akan Allah kabulkan suatu hari nanti. Percayalah, tidak akan ada doa yang sia-sia selama kita percaya bahwa Allah adalah segalanya.
Jangan takut doa kita ditolak. Tapi lebih takutlah kalau berhenti berdoa.
Selamat hari Jum'at Berkah dan teruslah berdoa dan tetap semangat menuju FREEDOM
๐
Tidak ada komentar:
Posting Komentar