Minggu, 09 Februari 2020

GOOGLE TREND

Cara menggunakan Google Trends untuk riset produk & kata kunci



Cara menggunakan Google Trends untuk riset produk & kata kunci –  Riset & analisa tentang suatu hal merupakan salah satu hal yang wajib anda lakukan sebelum membangun bisnis ,membuat & mengembangkan produk ataupun membuat konten.
Data yang anda dapatkan dari proses riset ini bermafaat agar tindakan & pengambilan keputusan yang anda lakukan lebih efektif & dapat meminimalisir resiko.
Namun kadangkala ada yang menghadapi harus mulai darimana & menggunakan apa. dimana biasanya solusi yang dilakukan pada umumnya adalah bertanya pada orang lain  & terkadang justru menjadi semakin bingung karena opsi solusi yang ditawarkan banyak & berbeda – beda ๐Ÿ™‚
Nah untungnya saat ini banyak hal dapat dicari datanya dengan mudah karena sudah banyak tools pengumpul data di luaran sana yang dapat membantu anda riset & menemukan jawaban berdasarkan data, bukan sekedar pendapat pribadi perseorangan.
Salah satu tool riset data & informasi yang lumayan banyak digunakan oleh blogger, pebisnis online & internet marketer saat ini adalah Google Trends.
Google Trends merupakan salah satu produk tools gratis dari Google yang berfungsi untuk mencari trend kata kunci yang ada di internet yang mampu memberikan data trend tentang apa yang sedang populer dari jangka waktu tertentu mulai dari tahun, bulan, hari hingga satu jam kebelakang!
Dengan begitu bagi anda blogger yang sedang bingung ingin menulis sebuah konten bisa mendapatkan ide dari sini, begitupula dengan anda yang ingin mulai berbisnis. Anda bisa mendapatkan data kira – kira produk seperti apa yang saat ini sedang dicari atau digemari oleh masyarakat.

Fungsi Google Trends

1.Mengetahui Trend Terbaru

Dengan Google Trends anda bisa mengamati perkembangan trends dari seluruh negara di dunia saat ini, perkembangan trends kata kunci tertentu hingga dapat ditelusuri daerah, kota mana yang paling potensial, menemukan saran kata kunci yang masih berelasi hingga membandingkan beberapa kunci sekaligus untuk melihat mana yang terbaik dalam satu waktu!

2.Memantau perkembangan bisnis

Dengan menggunakan Google Trends anda bisa memantau popularitas produk atau brand usaha anda, apakah mengalami kenaikan, stagnan atau justru mengalami penurunan?  produk mana yang perkembangan peminatnya meningkat / turun?
Dengan memanfaatkan hasil informasi dari Google Trends ini anda bisa segera mengambil tindakan untuk tindakan marketing berikutnya.

3.Menganalisa daerah / kota yang memiliki minat tinggi

Anda bisa mengetahui minat / ketertarikan suatu daerah atau kota mengenai suatu hal, baik produk maupun informasi tentang suatu hal lainnya. Dengan begitu anda bisa memanfaatkan hasil analisa ini untuk kebutuhan kegiatan yang anda lakukan.

4.Memilih kata kunci yang tepat

Jika anda seorang blogger, penulis ataupun content creator. Google Trends juga dapat dipergunakan untuk meriset kata kunci yang sedang ngetren & banyak dicari saat ini. Sehingga effort yang anda lakukan untuk membuat karya ataupun produk akan lebih efektif & maksimal.

Cara menggunakan Google Trends

1.Kunjungi Website Google Trends yang beralamat di https://trends.google.com

Anda akan diarahkan ke halaman utama website Google Trends. Secara default halaman ini akan menampilkan informasi apa yang sedang nge trend saat ini di dunia.
Nah, jika anda ingin melihat trend yang ada di Indonesia, silahkan ubah & pilih settingan negara pada bagian menu pilihan negara di pojok kanan atas web.
Cara menggunakan Google Trends
Halaman utama Google Trends


2. Masukkan kata kunci yang ingin anda riset

Misalkan anda seorang pebisnis yang ingin mencoba memastikan apakah bisnis jualan kue kering saat ini bagus atau tidak,atau seorang blogger yang ingin membuat tulisan seputar kue kering, maka anda tinggal memasukkan kata kunci “kue kering” di kolom pencarian yang tersedia.
Input kata kunci / keywords pada Google Trends
Input kata kunci / keywords pada Google Trends

Dari kata kunci “kue kering” yang anda masukkan tadi (point 1) , Google akan menyajikan data trends kata kunci tersebut selama kurun waktu 12 bulan / 1 tahun kebelakang secara default.
Anda bisa merubah trends tersebut berdasarkan negara ( point 2), melihat dan merubah jangka waktu menjadi hitungan sekian bulan tertentu, sekian hari tertentu, hari ini, hingga satu jam kebelakang atau per periode tanggal tertentu  ( point 3 ).
Pada bagian pilihan kategori ( point 4 ) berfungsi untuk melakukan pencarian kata kunci berdasarkan katagori yang lebih spesifik, terutama untuk kata kunci yang bermakna ganda.
Contohnya anda mencari trend kata kunci “kijang” atau “jaguar” kedua contoh kata kunci tersebut bisa mengasosiasi ke “kijang” atau “jaguar”  sebagai hewan / binatang, namun bisa juga “kijang” atau “jaguar”  sebagai merk kendaraan.
Agar hasil risetnya tidak rancu, maka pilihan kategori ini bisa dipilih sesuai yg anda kehendaki. Misal ingin mencari “kijang” atau “jaguar”  sebagai kendaraan maka kategori bisa anda setting menjadi “auto & vehicles” agar datanya lebih valid.
Berikutnya pada point 5, anda bisa memilih jenis pencarian yang dilakukan melalui apa.
Jika web search berarti data pencarian yang ditampilkan akan berasal dari pencarian Google Search.
Jika image search berarti data pencarian yang ditampilkan akan berasal dari data pencarian Google Image.
Jika Youtube search,berarti data pencarian berasal dari pencarian video di Youtube.
Lengkap bukan?  ๐Ÿ™‚
setting riset pencarian pada google trends
setting riset pencarian pada google trends

3. Membaca grafik Google Trends

Pada gambar dibawah ini dicontohkan kita meriset kata kunci “kue kering” dan untuk data yang ditampilkan kita setting menjadi  90 hari / 3 bulan.
Dari data ini anda bisa melihat pada bulan Maret hingga Mei trend kata kunci “kue kering” berangsur – angsur menanjak, dimana kenaikan paling terlihat sekitar bulan April 2019.
Kenaikan trend kata kunci “kue kering” ini bukan tanpa alasan, namun disebabkan karena adanya momen Ramadhan pada bulan Mei 2019 dimana selain bulan puasa biasanya banyak orang mempersiapkan kue kering untuk sajian di Hari Raya Lebaran atau bingkisan THR untuk kolega & karyawan.
Ada yang mencari bagaimana resep membuat kue kering, distributor / produsen kue kering, hingga informasi penjual kue kering.  Anda bisa menggunakan kata kunci yang lebih spesifik lagi jika ingin hasil yang lebih detail, misalnya “resep kue kering”, “distributor kue kering”, “produsen kue kering” dsb.
Setelah periode akhir Mei, kta kunci “kue kering” berangsur turun drastis. mengapa?
pada tanggal – tanggal tersebut umumnya para pencari resep & konsumen kue kering sudah mendapatkan apa yang diinginkan, mengingat beberapa hari kemudian ( 5 Juni 2019) adalah hari lebaran.
Trend ini akan berulang di tahun – tahun berikutnya dengan pola yang kurang lebih sama. Artinya, jika anda ingin membuat konten tentang kue kering atau berencana berbisnis kue kering periode waktu beberapa bulan sebelum hari raya lebaranlah waktu yang paling tepat untuk panen visitor & pelanggan.
Membaca data Grafik Google Trends
Membaca data Grafik Google Trends

Setelah berbicara tentang grafik & cara membacanya, sealnjutnya kita akan menganalisa pencarian dari sisi subregion / daerah.

4. Analisa Data Google Trends Berdasarkan Subregion

Pada gambar dibawah ini adalah tampilan analisa jumlah pencari kata kunci “kue kering” dilihat dari daerah pencarinya.
Pada gambar tersebut terlihat provinsi Sulawesi Tenggara adalah lokasi dengan pencarian kata kunci “kue kering” tertinggi, disusul sulawesi barat, sulawesi tengah & daerah lainnya.  Artinya peluang visitor / pelanggan bisa jadi akan berasal dari daerah – daerah ini.  Jika anda memasang iklan online, daerah ini cukup baik untuk ditargetkan sebagai target lokasi iklan.
filter interest subregion pada Google Trends
filter interest subregion pada Google Trends

Selanjutnya, setelah melihat dari sisi lokasi provinsi, kita bisa persempit lagi dengan menganalisa dari sisi kota. Caranya anda tinggal memilih opsi / pilihan “city” pada pilihan subregion / city seperti gambar dibawah ini.
Di Opsi Interest berdasarkan kota ini anda bisa menemukan detail lokasi pencari kata kunci “kue kering” berdasarkan kota, dimana masyarakat Kendari adalah kota yang melakukan pencarian kata kunci yang paling tinggi, disusul Pontianak, Balikpapan, Makasar, Samarinda dsb.
filter interest Google trends berdasarkan kota
filter interest Google trends berdasarkan kota

Note :
Pada pembahasan data diatas tentu anda bertanya – tanya maksud angka 100, 66, 59, 47 dll yang ada di Grafik ataupun Subregion ( cek gambar dibawah ini )
Penjelasan tentang relative popularity value pada google trends
Penjelasan tentang relative popularity value pada google trends
Nilai tersebut bukanlah nilai jumlah pencari namun nilai popularitas / biasa disebut dengan Relative Popularity , yang diwakili dengan nilai 0 – 100. Dimana angka 0 adalah yang terendah dan 100 adalah yang tertinggi.
Nilai tersebut didapatkan dari perbandingan antara jumlah rata-rata pencarian total bulanan di Negara yang dipilih secara menyeluruh dengan  jumlah rata-rata pencarian total bulanan kata kunci yang anda riset.
Dimana nilai keduanya bersifat dinamis, sehingga disebut dengan relative Popularity score diatas.

5. Related Topics & Related Queries

Di bagan informasi paling bawah anda akan menemukan 2 buah data lagi yaitu Related topics & Related Queries.
Apa perbedaannya?
Related Topics akan menampilkan topik pembahasan yang memilik kedekatan dengan kata kunci yang kita riset. Contohnya jika kata kunci yang diriset adalah “kue kering” maka related topic dapat menampilkan jenis kue tertentu, bahan baku kue dsb.
Bagaimana dengan Related Queries?
Related Queries akan menampilkan variasi kata kunci, dari kata kunci yang kita riset.
Contohnya : Kata kunci yang kita riset adalah “kue kering”, maka related queries akan menampilkan variasi kata kunci yang berkaitan dengan “kue kering” tadi. Misalnya kue kering lebaran terbaru , harga kue kering lebaran dsb.

Penjelasan related topics & related queries pada Google Trends
Penjelasan related topics & related queries pada Google Trends

Anda juga akan menemukan istilah “rising” dan “top” pada bagan related queries dan Related topics ini, nah apalagi itu?
Berdasarkan informasi dari Halaman Google Trends Support 
“Rising” pada Google Trends berarti informasi tentang topik maupun queri yang memiliki pertumbuhan volume pencarian secara signifikan pada periode waktu analisa yang anda lakukan.
sedangkan “top” berarti informasi tentang topik maupun queri yang paling banyak dicari pada periode waktu analisa yang anda lakukan.
Nilai dari Kedua informasi diatas biasanya berupa nilai relative popularity ( 0 – 100 ), Presentase atau tulisan “Breakout”.
Jika Nilai query atau topic adalah Breakout, Artinya query atau topik tersebut mengalami peningkatan lebih dari 5000%.

penjelasan istilah top, rising dan breakout pada google trends
penjelasan istilah top, rising dan breakout pada google trends
cara menggunakan google trends untuk riset kata kunci alternatif
cara menggunakan google trends untuk riset kata kunci alternatif

Kesimpulan

Analisa trend & kata kunci merupakan salah satu hal yang perlu anda lakukan jika ingin membidik pasar maupun trend suatu topik jika ingin mendapatkan hasil yang efektif dan pasti karena informasi yang anda dapatkan berasal dari data, bukan sekedar asumsi ataupun tebak – tebakan.
Google Trends merupakan salah satu tools analisa / riset data yang gratis, mudah dipelajari & digunakan untuk siapapun, baik content creator, blogger, pebisnis / pengusaha serta profesi lain yang membutuhkan analisa trend tentang sesuatu hal.
Setelah anda mengetahui Cara menggunakan Google Trends untuk riset produk & kata kunci, kini waktunya mempraktekkannya!  Silahkan tinggalkan komentar anda setelah mempraktekkan panduan ini ๐Ÿ™‚


Bingung Usaha Apa? Carilah Wangsit di Google Trends!

Bingung Usaha Apa? Carilah Wangsit di Google Trends!

Google Trends
Sebagaimana namanya, Google Trends dirancang untuk menyajikan informasi, berita, atau produk yang sedang menjadi tren dan banyak dicari oleh masyarakat di dunia internet (warganet). Cakupan informasi itu bisa diatur berdasarkan wilayah geografis tertentu. Sebagai misal, kamu bisa menelusuri berapa warganet yang mencari “manik-manik kerang” di Yogyakarta saja. Nah, kamu bisa juga menggunakannya untuk mencari ide bisnis.
Ini alat yang sangat berguna bagi UMKM! Kalau kamu belum pernah memanfaatkannya, bacalah tulisan ini sampai habis, lalu praktikkan.

Bagaimana Google Trends Bekerja?

Google Trends
Sumber Gambar: sekolah bisnis desa
Setiap hari, mesin pencari Google menerima miliaran input kata kunci. Google merekam baik-baik semua input itu. Nggak hanya merekam, Google juga merapikannya dalam bentuk database yang terstruktur. Sebagian mereka simpan untuk kebutuhan perusahaannya sendiri, dan sebagian lagi mereka kembalikan ke warganet.
Nah, pengembalian data yang sudah diolah itulah yang tersaji melalui Google Trends.
Kamu bisa menggunakan Google Trends seperti Google Search biasa. Hanya, kalau di Google Search, hasil pencariannya berupa tautan-tautan (links) dari suatu laman situs web yang sesuai kata kuncimu. Sementara di Google Trends, hasil pencariannya berupa statistik terkait kata kunci yang kamu masukkan.
Sebagai ilustrasi, saat kamu memasukkan kata kunci “frozen kebab” di Google Search, kamu akan mendapatkan jutaan tautan yang berkaitan dengan kata kunci “frozen kebab”. Mulai dari penjualnya, pemasoknya, waralabanya, komunitas penggemarnya, blog seorang bloger yang kebetulan mengulasnya, dan sebagainya. Itu belum termasuk video, gambar, dan peta yang mengandung kata “frozen kebab”.
Tapi kalau kamu mengetikkan frasa yang sama di kotak pencarian Google Trends, maka kamu akan mendapat informasi dalam bentuk grafik, daftar, atau judul berita paling populer terkait “frozen kebab”.
Di sana, ada juga info mengenai negara yang paling banyak melakukan pencarian dengan kata kunci itu. Kalau kamu butuh data yang berhubungan dengan volume pencarian “frozen kebab” di Indonesia, tinggal pilih “Indonesia” di menu drop down All Regions. Kamu juga bisa mengatur batasan waktu pencarian di menu All Years. Pilihannya: Last 30 Days, Last 12 Month, dan seterusnya.
Praktis, dengan alat ini, pemilik UMKM bisa memperoleh setumpuk data yang berguna untuk mencari ide bisnis atau juga mengembangkan bisnisnya. Mencari kata kunci yang berkaitan dengan bisnis kita juga bisa. Contohnya, ekonomi, politik, hiburan, olahraga, atlet, sains, fesyen, otomotif, travel, hobi, buku, kuliner, dan sebagainya.

Apa Manfaat Konkret Google Trends buat UMKM

Google Trends
Sumber Gambar: sekolah bisnis desa
Ada banyak sekali manfaat Google Trends. Di sini, sekolah bisnis desa  rangkumkan lima manfaat utamanya untuk UMKM-mu:
  1. Untuk menguji ide bisnis. Caranya? Rangkum ide bisnismu dalam 3-5 kata kunci yang tepat. Misalnya, “toko roti pontianak”. Langkah selanjutnya, melalui Google Trends, kamu uji apakah frasa ini cukup banyak dicari sejak 2004, terutama di Indonesia, dan lebih spesifiknya di Pontianak? Tren pencariannya cenderung naik, stagnan, atau justru menurun? Grafik yang ditunjukkan Google Trends di sana niscaya cukup mewakili perilaku warga di dunia nyata. Karena warganet pun pada dasarnya adalah manusia, yang merupakan warga juga. Oleh sebab itu, data yang diperoleh dapat kamu jadikan patokan untuk membuat keputusan di dunia riil.
  2. Untuk menemukan ide pengembangan. Google Trends juga bisa kamu jadikan kawan dalam melakukan brainstorming. Misalnya, ternyata grafik Roti Artis melonjak tajam pada akhir tahun, tapi langsung anjlok setelah tahun berganti. Tren ini terjadi setiap tahun selama lima tahun belakangan. Maka untuk mengembangkan penjualan, setiap Desember, kamu mestinya fokus saja membuat Roti Artis. Untuk roti-roti lain, produksilah dalam jumlah ala kadarnya. Nah, ketika tahun berganti, baru kamu kembali memproduksi roti-roti reguler itu dalam jumlah normal. Ini bisa menjadi salah satu cara untuk mencari ide bisnis yang dapat bertahan.
  3. Untuk menemukan ide lain. Idemu ternyata nggak berhasil? Roti yang selama ini kamu bangga-banggakan sebagai mahakarya ternyata susah laku? Jangan putus asa. Sebagai pebisnis, kamu harus terbiasa mengesampingkan perasaan, serta mulai menggunakan logika (memutuskan berdasarkan data dan fakta). Tenang, hasil penelusuran Google Trends selalu bisa menciptakan ide-ide baru. Kalau frasa “toko roti pontianak” tergolong sepi, kamu bisa mencoba kata kunci yang lebih umum. Misalnya, “bisnis di pontianak”. Dari hasil pencarian tersebut, akan muncul frasa-frasa turunannya. Siapa tahu ada yang cocok untuk kamu tindak lanjuti.
  4. Untuk memantau kata kunci. Menggunakan Google Trends nggak bisa sekali-dua kali saja, meskipun untuk kata kunci yang sama. Lakukan pemantauan secara berkala pada kata kunci yang mewakili bisnismu, minimal setiap semester. Bagaimana peringkat kata kunci itu? Apakah masih populer? Kalau nggak populer lagi, apa tren baru yang menggesernya? Apa sekiranya tren baru ini masih relevan dengan bisnismu? Lakukan kajian seteliti mungkin sebelum mengambil keputusan bisnis.
  5. Untuk menemukan lokasi jualan yang pas. Taruhlah begini, kamu sudah punya modal untuk melebarkan UMKM Jaket Kulit Batik. Tapi kamu bingung, mau buka gerai di mana enaknya? Pikiran pertamamu mungkin Jakarta, pusat peredaran uang terbesar di Indonesia memang Jakarta. Orang-orang ibu kota punya banyak uang, suka fesyen (apalagi yang unik seperti jaket kulit batik), pasti laris! Eh, tapi jangan buru-buru menyimpulkan. Coba cari tahu dulu dengan Google Trends, berapa banyak orang Jakarta yang mencari “jaket kulit batik”? Jangan-jangan, di Medan lebih banyak yang cari?
Baca juga: 21 Tantangan Bisnis yang Akan Dihadapi Setiap Pengusaha

mencari ide bisnis
Bagaimanapun, selalu kombinasikan antara Google Trends dan Google Search. Setelah kamu dapat ide bisnis dari Google Trends, plus bocoran tentang di mana daerah yang paling membutuhkan produk itu, jangan langsung dieksekusi.
Katakanlah, kamu sudah memutuskan produkmu adalah duren goreng, dan lokasi penjualan pertamamu adalah Makassar. Coba cari dulu “duren goreng Makassar” di Google Search. Jangan-jangan, sudah banyak pemainnya. Kalau persaingannya sudah banyak, tentu jualanmu nanti akan berat.
Apalagi kalau kompetitor-kompetitornya kelas berat. Ciri-ciri “kelas berat” ini misalnya situs webnya bagus, fans media sosialnya banyak, dan mereka sering berinteraksi di sana (bukan media sosial yang sesepi kuburan). Apalagi kalau si kompetitor itu iklannya rajin berseliweran di televisi-televisi nasional. Aduh, sebaiknya pikir-pikir lagi, deh.…
Bukannya mengajari pesimistis, tapi mencari ide bisnis lain rasanya lebih realistis ketimbang harus nekat bertempur melawan raksasa-raksasa semacam ini. Toh dengan Google Trends, mencari ide bisnis baru itu selalu gratis dan mudah.
Tapi bagaimanapun, jangan hanya mengandalkan Google Trends. Perkaya juga wawasanmu dan sempurnakan pemahamanmu akan bisnis dengan rutin membaca artikel-artikel Sekolah Bisnis Desa. Banyak, lho, peluang, tren, atau kiat bisnis yang dibahas detail di portal khusus wirausaha muda ini. Isi penuh kepalamu dengan data, pengetahuan, wawasan, dan inspirasi. Setelah itu, saatnya praktik alias bertindak nyata!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar