Semua perguruan tinggi di dunia mengajarkan bagaimana cara kita mendapatkan nafkah. Ada yang menjadi dokter, ahli hukum, ekonom, pedagang dan sebagainya.
Tidak ada satupun sekolah di dunia yang mengajarkan kecerdasan finansial. Bagaimana kita mengelola keuangan kita setelah diperoleh ?, Bagaimana kita mengatur agar kita bisa menjadi kaya ? Karena sebagian besar dosen dan guru juga memiliki kecerdasan finansial yang rendah.
Bukti bahwa kecerdasan finansial rata rata orang itu rendah adalah di Amerika.
1. Sebagai sebuah negara maju dibidang ekonomi dan keuangan. Ternyata jumlah orang tua yang kaya hanya 1% saja.
2. Di Indonesia, penelitian majalah Swa menunjukkan bahwa 80% profesional berpenghasilan besar seperti dokter, pengacara, direktur, akan jatuh miskin di usia tuanya. Padahal mereka orang orang yang dikenal sangat pandai mendapatkan uang.
3. Di Amerika juga, 90% pemenang lotere besar (250.000 $ atau 4 milyar) akan jatuh miskin 3 tahun setelah menang lotre.
Tanpa kecerdasan finansial yang memadai, memiliki penghasilan besar hanyalah sebuah bencana. Stress semakin meningkat karena hutang nya juga besar.
Secara sederhana, seseorang disebut cerdas finansial jika dia tahu dan bisa menerapkan 5 peraturan dasar finansial diatas dalam kehidupannya.
Jika hanya mengerti tetapi tidak menerapkan, belum bisa disebut sebagai cerdas finansial.
Banyak orang yang salah membedakan antara aset dan beban. Maunya mereka memperbanyak aset, memperbesar aset supaya menjadi orang kaya. Ternyata yang terjadi malah menumpuk beban sehingga secara keuangan statusnya bertambah miskin.
Aset adalah harta milik kita yang bisa memasukkan uang ke rekening kita. Seperti saham, real estate, rumah yang dikontrakkan, bisnis yang dipegang orang lain dan ternak.
Beban adalah segala sesuatu milik kita yang menyebabkan kita mengeluarkan uang. Seperti rumah dan mobil yang kita pakai.
Seseorang disebut kaya atau tidak bukan karena besar penghasilannya atau apa yang dia miliki. Seseorang disebut kaya atau miskin tergantung arus uangnya. Berasal dari mana dan pergi kemana. Bisa saja dia berpenghasilan 100 juta sebulan, tetapi arus kasnya menunjukkan ciri arus kas orang miskin. Dia disebut orang miskin, dan lebih stress dibanding mereka yang berpenghasilan 2 atau 3 juta sebulan.
Kita disebut kaya jika memiliki arus kas nya orang kaya.
Arus kas orang miskin memiliki ciri :
1. Penghasilannya berasal dari pekerjaan (penghasilan aktif).
2. Setiap bulan habis untuk biaya hidup maupun bayar hutang.
Tidak peduli apakah berpenghasilan 1 juta atau 100 juta, hidup di rumah reyot atau di rumah gedung, kalau arus kas nya seperti itu, dia termasuk orang miskin.
Arus uang kelas menengah memiliki ciri :
1. Penghasilannya diperoleh dari pekerjaan (penghasilan aktif)
2. Penghasilannya lebih besar dibandingkan kebutuhan harian, sehingga ada sisa yang kemudian dibelikan beban. Biasanya aset tidak diperhatikan.
Karena sisa penghasilannya dibelikan beban, maka pada suatu titik, pemilik arus kas kelas menengah akan jatuh sebagai orang miskin karena biaya hidupnya meningkat.
Arus uang orang kaya hanya memiliki 1 ciri, yaitu penghasilannya diperoleh dari aset (penghasilan pasif).
Jadi sebesar apapun penghasilannya, jika itu diperoleh dari hasil pekerjaan, kita tidak bisa disebut sebagai orang kaya. Inilah yang membuat sy dulu syok, karena mengira sebagai orang kaya, dianggap oleh lingkungan sebagai orang kaya, ternyata bukan. 😁
PENCARI IMPIAN yang JADI MIMPI BURUK KEUANGAN
Konon hiduplah seorang pemuda yg baru lulus kuliah dan sdh dapat pekerjaan. Pada saat kita masih muda, biasanya cashflow kita adalah cashflow orang miskin. Kita indekos, kemana mana naik motor, uang selalu habis untuk rokok. Kalau punya uang mejeng dengan jisamsu. Kalau sedang bokek pakai rokok bola dunia.
Kemudian dapatlah pujaan hati. Seorang guru perempuan yg sdh mendapat tunjangan mengajar. Gaji besar, digabung menjadi tambah besar. Hidup seperti surga, gaji dua orang lebih dari cukup untuk hidup berdua di kos kos an. Mulailah rasan rasan utk membeli rumah sendiri. Apalagi mertua sanggup membayar uang muka.
Mulailah mereka hidup dengan beban cicilan. Tidak masalah, gaji berdua masih cukup. Kemudian si wanita hamil, dunia terasa lebih cerah lagi. Setelah lahir si bayi, pengeluaran untuk susu meningkat. Si pemuda mulai ambil lembur untuk mengatasi hal itu. Kemudian lahir bayi ke dua. Diputuskan utk ambil S2 supaya bisa jadi kepala sekolah. Setelah jadi kepala sekolah, tunjangan meningkat, malu kalau tidak pakai mobil. Mulai mencicil mobil. Beban tambah berat, si pemuda melamar pekerjaan baru, dapat dengan gaji naik 2x lipat. Wooow . .. dengan gaji sebesar itu, rumah jadi terasa sempit. Mereka memutuskan untuk pindah ke kompleks perumahan yg lebih besar. Akad kredit diperbarui, dan tiba tiba terasa uang tidak cukup lagi untuk cicilan. Mereka mendirikan bisnis sampingan di rumah, dikelola adik.
Pemasukan bertambah dari bisnis itu. Rasanya butuh mobil ke dua, supaya masing masing bisa naik mobil sendiri sendiri. Rumah juga diperluas. Akhirnya pemasukan pas lagi dengan pengeluaran, terkadang kurang malahan sehingga harus buka kredit baru. Stress meningkat, sendok jatuh sudah bisa menjadi bahan pertengkaran. Aki mobil rusak sudah bisa jadi bahan saling menyalahkan krn pas belum ada uang untuk membelinya. Semakin hari hidup semakin seperti neraka.
Ada uang milik komite yg dipegang kepala sekolah . . . emmm mungkin ini bisa jadi solusi sementara . . .?
Kebutuhan terus menerus bertambah. Cashflownya kadang ke kelas menengah, tapi lebih sering ke cashflow orang miskin. Uang seperti lewat begitu saja. Persis seperti mengisi ember bocor.
Mereka seperti LARI DIATAS TREADMILL, yang disebut hedonic treadmill atau treadmill kemewahan. Perasaan yg selalu ingin lebih dari sebelumnya. Saat pertama beli suzuki carry, sudah bagus. Begitu ada avanza, terasa ada yg kurang bagus dari si carry. Gantilah avanza. Seminggu atau sebulan terasa beda. Kemudian sama lagi dengan sebelumnya. Ketika dikenalkan kelas yg lebih tinggi yi inova, mulai berpikir :"Pasti keren ya kalau pakai inova. Sudah pantas kok kami pakai inova". Dan belilah mereka inova. Nambah nambah nambah beban terus. MEREKA LUPA MEMBANGUN ASET UNTUK MASA DEPAN. Mereka mengira diri mereka adalah robot dengan baterrei yg tidak ada matinya, bisa bekerja selamanya.
Apakah Anda mengenal satu orang saja yg seperti ini ?
MENGAPA ORANG KAYA TAMBAH KAYA ?
Semua orang kaya, tadinya miskin. Kecuali mereka yg menang undian di kandungan. Dilahirkan di lingkungan keluarga kaya.
Awalnya mereka juga bekerja mencari uang. Ada yg berkeliling jualan kue, ada yg bekerja nguli ke orang lain, ada yg menjadi pegawai atau profesional. Yang membuat mereka akhirnya jadi kaya adalah arus uangnya berbeda dg contoh sebelumnya.
Mereka mendapat uang dari pekerjaan atau bisnisnya. Hanya sebagian dari uang itu yg dimakan dan dipakai hidup. Sisanya di investasikan atau diputar di bisnis. Di kalangan orang Tionghwa kuno, ada panduan yaitu :"Jika kamu dapat 100, hanya 10 yg boleh kamu makan sekarang, yang 90 kamu gunakan untuk masa depan".
Ya Anda tidak salah baca. HANYA 10% YANG BOLEH DIMAKAN. Bagaimana dengan Anda ? 😊😊
Itu panduan ekstrim, Robert T Kiyosaki menyarankan 30% yg disisihkan (lihat video 61 menit menjadi kaya dari youtube).
Sebagian hasil yg jadi aset tadi juga menghasilkan uang. Ditambah hasil pekerjaan, dibelikan aset yg lebih besar lagi. Hasilnya dibelikan aset lagi . . . Hasil aset tadi dibelikan aset lagi. . . . Hasilnya dibelikan aset lagi yang lebih besar. . . Aset lagi . . . Aset lagi . . .
Mereka melakukan apa yang disebut MENUNDA KENYAMANAN. Ada uang utk bisa nyaman tetapi tidak dimanfaatkan untuk itu.
Suatu saat hasil dari aset sudah lebih besar dari hasil pekerjaan, maka mereka sudah bisa berhenti bekerja. Boleh juga bekerja terus tetapi sifatnya sudah bukan mencari uang tetapi membangun aset.
Mereka sudah menjadi orang kaya. Dan dengan pola pikir dan sikap yang benar di bidang keuangan, mereka akan terus bertambah kaya.
Mereka mulai menikmati hidup dengan membeli barang barang bagus dari hasil asetnya itu. Barang bagus terbeli, uang tidak berkurang karena nyumber terus.
KEAJAIBAN EFEK PENGGANDAAN
Orang biasa sering meremehkan efek penggandaan ini. Padahal inilah yg digunakan orang kaya untuk tetap mempertahankan kekayaan mereka. Kebanyakan orang miskin tambah miskin krn tidak menggunakan kekuatan ini.
Nampaknya sedikit, tetapi bersamaan dengan waktu, maka hasilnya bisa luar biasa besar. Karena yang digunakan bukan penambahan tetapi perkalian sehingga jadi berlipat lipat.
Ketika Albert Einstein migrasi ke Amerika, melihat efek penggandaan ini pada kondisi keuangannya, menyebutkan sebagai KEAJAIBAN DUNIA YANG KE DELAPAN.
Katanya ini ada ceritanya :
Dahulu kala, seorang kaisar cina mendapat persembahan seperangkat catur bagus dari seorang pengrajin. Kaisarpun memanggil si pengrajin dan menanyakan minta hadiah apa ?
Dengan rendah hati si pengrajin minta hadiah sebutir beras diletakkan di kotak catur pertama, kemudian 2 butir di kotak ke 2, kemudian 4 butir di kotak ketiga dst dikalikan dua sampai 64 kotak itu dipenuhi.
Baginda menyanggupi, kemudian memerintahkan koki istana mengambil beras. Koki mengambil sekantung kecil beras. Si pengrajin tersenyum dan berkata ke koki :"Sepertinya jumlah beras yg tuan bawa itu kurang". Tetapi koki pura pura tidak dengar, dia mulai meletakkan beras di papan catur. Mulailah semua menghitung 1 - 2 - 4 - 8 - 16 - 32 - 64 - 128. Ada setumpuk kecil beras disana. Kemudian dilanjutkan baris ke 2. 256 - 512 - 1 kantong kecil - 2 k - 4k - 8k - 16k - 32 k. Melihat berkantung kantung beras itu baginda menghentikan pertunjukan dan memanggil ahli ahli matematika. Diauruhnya mereka menghitung jumlah beras yg dibutuhkan utk mengisi 64 kotak itu jika dari satu kotak ke kotak lain dikalikan 2.
Hasilnya adalah, jika SATU butir beras dilipatkan 2x sampai 64 kali, maka hasilnya 18 juta trilyun butir beras. Itu jumlah panen 10 tahun seluruh cina. Akhirnya baginda minta perjanjian dibatalkan dan si pengrajin diberi 100 ha tanah subur. Diapun hidup bahagia bersama keluarganya.
PEMANFAATAN EFEK PENGGANDAAN 1.
Secara umum keajaiban efek penggandaan ini digunakan dalam sistem perbankan maupun investasi lain seperti ternak, saham dan sebagainya. Sebagian orang mengatakan sistem bunga berbunga itu haram, tetapi Albert Einstein mengatakan itu keajaiban dunia ke 8. Inilah yg menjadi dasar melipatkan uang para orang kaya.
Yg paling banyak memanfaatkan keajaiban ini adalah bisnis networking, yaitu bisnis yg menggunakan konsep prosumen. Sistem distribusi produk dari prodisen langsung ke konsumen.
Misal yg dijelaskan di buku The Parable Of Pipe Line karangan Burked Hedges : Anda bergabung dan kemudian mengajak 1 orang setiap bulan. Orang yg anda ajak juga diajari utk mengajak 1 orang setiap bulan. Maka akan terjadi persamaan deret ukur 1 —> 2 —> 4 —> 8 —> 16 —> 32 —> 64 —> 128 —> 256 —> 512 —> 1024 —> 2048.
Dalam 12 bulan, Anda menggabungkan 11 teman Anda, dan grup Anda berkembang menjadi lebih dari 2000 orang. Jika masing masing orang membeli alat kebutuhan sehari hari seperti sabun, sampo, kosmetik, sebanyak 500 ribu setiap bulan. Omset bulanan Anda 2000 x 500.000 = 1 milyar rupiah.
Sebagai pembangun jaringan. Anda akan mendapat bonus 10% dari omset yg anda hasilkan. Jumlahnya lumayan, 100 juta sebulan penghasilan pasif. Selama orang orang di grup Anda belanja, selama itu pula Anda menerima bonus.
Pertanyaannya, apakah Anda mau belanja 500 ribu sebulan sejak awal dan mencari 11 teman ?
Itulah sebabnya para pengusaha bisnis networking yg berhasil sering mendapatkan penghasilan yg fantastis banyaknya sehingga terasa tidak masuk akal bagi Anda dan saya yg orang biasa. Akibatnya kita menjadi negatif karena terlalu bagus untuk menjadi kenyataan atau _too good to be true_..
3 TIPE ORANG DALAM MENGGUNAKAN UANG.
*1. TIPE PEMINJAM :* Orang dengan tipe ini adalah sumber penghasilan para bankir. Untuk mereka ada karpet merah di bank atau perusahaan leasing. Apapun barang yg diinginkan dibeli secara kredit. Lunas dengan yg satu dia akan mengambil kredit yg lain. Hidup semewah dia bisa, ibarat menyetir mobil selalu menekan gas sampai di garis merah. Mobil apapun yg dia naiki selalu dipacu sampai batas maksimal. Robert T Kiyosaki menyebut kehidupannya sebagai almost bankcrupt atau hampir hangkrut. Jika pencari nafkahnya berhenti bekerja, maka keluarganya langsung bangkrut karena harus menjual barang barang yg ada. Pencari nafkah berhenti bekerja itu bisa kapan saja. Bisa masih lama sesuai rencana pensiun, bisa di PHK dalam waktu dekat, bisa juga meninggal hari ini.
Apakah Anda mengenal satu saja dari mereka ?
*2. Tipe Penabung :* Orang dengan tipe ini tidak suka ambil kredit, selalu beli cash. Tetapi krn tujuan menabung utk membeli barang, sebenarnya ya hampir sama saja. Jika pencari nafkah berhenti bekerja karena suatu hal, tidak lama kemudian sdh harus menjual barang atau bangkrut. Memang sedikit lebih lama dibanding tipe yang pertama.
Apakah Anda mengenal satu orang saja dari mereka ?
*3. Tipe Investor :* Inilah yg besok akan hidup enak krn sdh terbiasa menyisihkan sebagian penghasilannya utk diinvestasikan. Ada beberapa jenis investor. Ada investor kecil dan ada investor besar. Pola pikirnya sama, hanya ilmunya saja yg berbeda.
Anda tipe yang mana ??
PENGHASILAN AKTIF
Penghasilan aktif adalah penghasilan dari pekerjaan seperti gaji, honorarium, dan keuntungan bisnis yg kita kelola sendiri. Penghasilan jenis ini sering disebut sebagai UANG YANG SALAH. Karena uang jenis ini tidak menyebabkan kita kaya. Uang jenis ini juga menyebabkan kita semakin stress. Sudah sangat terbukti bahwa semakin besar penghasilan aktif seseorang, semakin besar masalah keuangan mereka dan semakin stres mereka. Uang tidak menyebabkan seseorang menjadi kaya. Yg membuat kita kaya adalah jika memiliki SUMBER UANG yaitu ASET.
Prinsip penghasilan aktif itu kita bekerja untuk menghasilkan uang. Karena kita langsung mendapatkan hasilnya, maka alam belum sempat menumbuhkannya. Akibatnya kita hanya mendapat sebanyak nilai tenaga kita saja. Apalagi tenaga kita terbatas krn ada batas usia atau sakit, atau PHK atau perusahaan bangkrut sehingga tidak bisa menerima selamanya. Sebesar apapun penghasilannya, jika tidak bekerja maka tidak akan mendapatkan uang lagi.
Ciri lain dari penghasilan aktif adalah mudahnya digunakan untuk bersenang senang. Karena kita merasa mendapatkannya dengan bekerja keras membanting tulang. Kita cenderung merasa berhak menggunakan secepatnya. Akibatnya kita terjebak dalam hedonic treadmill, terus menerus menumpuk beban sehingga bebannya semakin berat dan kita sebagai aset akhirnya tidak memiliki kekuatan lagi.
Berbeda dg penghasilan pasif, mula mula nggak dapat uang. Tetapi lama lama uangnya akan melimpah.
*PENGHASILAN PASIF*
Penghasilan pasif diperoleh dari apa yg sdh kita kerjakan di masa lalu, yaitu MEMBANGUN ASET. Disebut juga residual income. Ini adalah jenis penghasilan yg bisa membuat kita kaya. Uang yg berasal dari penghasilan jenis ini disebut juga sebagai uang yang benar.
Berbeda dg penghasilan aktif, semakin besar penghasilan pasif Anda, semakin relaks dan tenang kehidupan Anda.
Hambatan utk mendapatkan penghasilan pasif ini adalah diri Anda sendiri. Yaitu kepercayaan salah tentang penghasilan jenis ini. Di lingkungan orang miskin, ide penghasilan pasif tidak populer krn mereka nyaris tidak pernah mendapatkan. Dianggapnya penghasilan jenis ini adalah penghasilan yg tidak jelas berasal dari mana, seolah olah tanpa bekerja atau melakukan sesuatu kita bisa mendapatkan, sehingga kita menganggapnya sebagai penghasilan tidak sah atau haram. Seringkali juga kita bertanya kepada orang yang salah tentang boleh tidaknya penghasilan jenis ini ? Yaitu kepada orang yang mungkin juga belum tahu tentang penghasilan pasif. Sehingga pendapatnya juga didasarkan prasangka sejak kecil seperti yang lain.
Hukum alam MEMBERI DAN MENERIMA tidak mungkin membiarkan seseorang tanpa melakukan apa apa kemudian mendapat penghasilan besar. Jika seseorang mendapat penghasilan besar saat ini tanpa nampak bekerja, berarti dahulu dia sudah bekerja lebih keras dari kita dan tidak mendapatkan hasil yg sepadan dg pekerjaannya. Hasilnya baru diterima sekarang. Jika saat bekerja Anda langsung menerima penghasilan, itu adalah penghasilan aktif dan bukan pasif. Jika kemudian dijanjikan besok akan mendapat penghasilan pasif besar, Anda layak curiga itu suatu kebohongan.
Untuk bisa mendapatkan penghasilan pasif, kata kuncinya ada 2 yaitu JARINGAN dan SISTEM. Semakin besar jaringan bisnis atau investasi Anda, semakin besar penghasilan Anda. Semakin bagus sistemnya, semakin aman penghasilan Anda. Disini Anda sudah sepenuhnya menggantikan diri Anda sebagai aset keluarga, dengan aset lain yang jaih lebih aman. Anda sendiri bisa melakukan hal hal lain, khususnya bisa lebih dekat dengan keluarga.
*HIDUP ADALAH PENIRUAN.*
Saat ini kita menulis dari kiri ke kanan dengan huruf latin yg bisa kita baca, karena kita di Indonesia dan sejak kecil belajar menulis dg cara itu. Jika kita di Arab, maka menulisnya pasti dari kanan ke kiri dg tulisan yang tidak semua orang bisa membaca. Kalau di Jepang pasti dari atas ke bawah dengan tulisan yg sebagian besar orang juga tidak bisa membacanya.
Begitu juga dalam kebiasaan lain, kita ini cuma meniru.
Bagaimana dalam mendapatkan nafkah ? Sayangnya kita meniru cara yg sudah terbukti tidak bisa membuat seseorang menjadi kaya. Yaitu BEKERJA MENCARI UANG. Penghasilannya disebut sebagai penghasilan aktif dan sering dikatakan sebagai uang yang salah. Itulah yang kita tiru selama belasan mungkin puluhan tahun. Kemudian kita heran kok semakin lama bukannya semakin santai tetapi justru bekerja semakin keras dg gaya hidup yang tetap begitu begitu saja. Kenaikan penghasilan kita seringkali kalah dengan laju inflasi.
Sementara ada sebagian kecil masyarakat melakukan hal yg berbeda dalam mendapatkan nafkah yaitu BEKERJA MEMBANGUN ASET. Jika kita menginginkan menjadi orang kaya sejati, punya uang dan waktu yg cukup untuk melakukan apapun yg kita inginkan dan kapanpun kita mau.
Mau tidak mau kita ya harus meniru sebagian kecil masyarakat yg menguasai sebagian besar kekayaan dunia itu. Yaitu BEKERJA MEMBANGUN ASET dan mendapatkan penghasilan pasif atau uang yang benar. Kalau kita ingin bisa jauh lebih santai dan bisa memikirkan hal hal lain selain mencari nafkah.
Sayangnya, dalam hal keuangan, sama dengan sex, agama, dan politik. Kita semata mata berpikir hanya dengan pikiran bawah sadar. Logika hanya membuat kita bertanya tanya sebentar. Setelah itu kita akan dikuasai pikiran bawah sadar. Melakukan hal hal yang sudah biasa kita lakukan. Membutuhkan keputusan yang kuat dan lingkungan yang benar serta bantuan orang yang kita pandang memiliki otorita ke kita untuk mengubah program yang 95% menyebabkan kita bertambah miskin ini. Itulah perlunya mentor yang kita patuhi.
GRAFIK PENGHASILAN AKTIF DAN PASIF
Penghasilan aktif mengikuti pola linier atau garis lurus. Rumusnya berdasarkan penambahan. Jika gaji saya 5 jita sebulan, maka bulan depan dapat 5 juta dan setahun 60 juta. Sejak mulai bekerja kita sudah mendapatkan penghasilan. Akan naik terus sampai usia tertentu, kemudian mulai stagnan. Jika pada usia 40 tahin Anda belum mencapai puncak karier di bidang Anda. Berarti Anda tidak akan sampai puncak. Kemudian PASTI TURUN karena tua, sakit, PHK, bangkrut atau apapun. Setelah pensiun, biasanya penghasilan kita tinggal 20% dari sebelumnya.
Kita bekerja untuk mendapatkan uang. Jika kita tidak bekerja, maka kita juga tidak akan mendapatkan uang lagi.
Grafik penghasilan pasif bersifat eksponensial atau garis melengkung keatas. Rumus yg dipakai adalah perkalian atau kelipatan. Mula mula Anda tidak mendapatlan uang, malah mengeluarkan uang, karena sedang membangun aset. Jack Ma selama 3 tahun pertama mendirikan grup penjualan di cina yaitu Alibaba, tidak menerima pemasukan karena pelayanannya gratis. Setelah aset Anda terbentuk barulah mulai menerima uang. Uang itu digunakan untuk menambah aset sehingga penghasilannya berlipat ganda.
Jika suatu saat kita tidak bisa lagi bekerja, maka aset yg sudah terbentuk akan tetap menghasilkan uang untuk kita dan keluarga.
CASFLOW QUADRANT
Dalam bukunya yg sangat terkenal yaitu Cashflow Quadrant, Robert T Kiyosaki mengatakan bahwa ada 4 cara kita mendapatkan nafkah. Ke empat cara itu disebut sebagai Cashflow Quadrant. Ke 4 kuadran ini sangat berbeda karakter nya. Sehingga jika seseorang di kuadran yg satu mencoba melakukan sesuatu yg menjadi keahlian kuadran yg lain, biasanya gagal.
Ke 4 Kuadran itu adalah :
*Kuadran E (Employee atau pegawai)*. Ini adalah kuadran dimana kita bekerja kepada pihak lain. Entah perorangan atau perusahaan. Kita hidup dari gaji rutin. Karakter orang yang di kuadran ini adalah TAKUT. Mereka takut dipecat sehingga main aman, takut mengambil resiko, takut melakukan kesalahan dsb.
Kuadran E isinya kerja keras, tidak punya kebebasan waktu dan tidak aman.
*Kuadran S (Self Employed seperti dokter, pengacara, pemilik restoran, pemilik toko. Yaitu profesional dan pengusaha kecil).* Mereka adalah orang yang bekerja kepada dirinya sendiri. Karakter mereka adalah tidak percaya orang lain mengerjakan sebaik mereka.
Di kuadran S variasi penghasilannya lebar, mulai profesional dan pelaku bisnis berpenghasilan sangat besar sampai sangat kecil. Tetapi biasanya memiliki hutang banyak dan selalu kekurangan uang. Karena uang mudah dicari, maka mudah pula dikeluarkan.
*Kuadran B yaitu Business owner atau pemilik bisnis.* Disini kita memiliki sistem dan orang orang bekerja ke kita. Bedanya dengan kuadran S, bisnis kuadran B bisa ditinggal karena sudah autopilot.
Sifat kerja disini ringan, punya banyak waktu luang dan hasilnya stabil.
*Kuadran I atau Investor.* Disini uang yang bekerja untuk kita. Umumnya memiliki banyak uang dan tidak memiliki hutang. Khususnya hutang buruk yaitu hutang konsumtif.
Kuadran E dan S disebut KUADRAN KIRI. 95% orang berada disini, tetapi uang yg diperebutkan hanya 5% dari uang yg ada di dunia. Karena itu mereka harus bekerja keras terus dan sifatnya bergantian. Ada pensiun, ada PHK. Apapunbyang dibangun oleh orang kuadran E dan S hanya akan berhenti pada dirinya. Apakah itu karir, relasi, jaringan atau apapun. Berhenti hanya di kita.
Kuadran B dan I disebut KUADRAN KANAN. Jumlah orangnya hanya 5% tetapi menguasai 95% uang di dunia. Disini tidak ada pensiun. Apa yang sudah mereka bangun, bisa diwariskan atau diteruskan oleh keturunannya. Sehingga menjadi semakin besar dan besar.
KAYA DAN MAKMUR.
Orang kaya itu bukan orang yg penghasilannya besar, rumahnya besar dan mobilnya banyak. Itu namanya orang yg hidupnya mewah. Sebagian besar yg hidupnya mewah seperti itu adalah orang yang secara keuangan sebenarnya miskin. Karena mereka membiayai kehidupan mewahnya dg bekerja keras. Seperti yg saya lakukan dulu.
Robert T Kiyosaki mengatakan bahwa orang disebut kaya kalau mulai besok dia berani berhenti bekerja, karena sudah memiliki penghasilan pasif yang lebih besar dari biaya hidupnya.
Sebenarnya yang paling mudah ya mengukur INDEKS KEMAKMURAN masing masing. Yaitu penghasilan pasif di bagi biaya hidup. Jika IK nya lebih dari 1 berarti kita makmur. Jika IK nya jauh lebih besar dari 1 berarti kita kaya.
Coba Anda ukur Indeks Kemakmuran 15 tahun yg lalu, 10 tahun lalu dan sekarang. Jika naik terus berarti bagus, pola pengaturan keuangan bisa diteruskan. Jika turun terus berarti tidak bagus. Anda harus segera merubah arah. Bisa dengan merubah cara mencari uang atau dengan merubah cara menggunakan uang. Kalau itu Anda biarkan, maka bukan tidak mungkin Anda akan masuk golongan 80% profesional berpenghasilan besar yang jatuh miskin di usia tuanya. Itu kalau sekarang Anda berpenghasilan besar seperti saya sebagai dokter kandungan dulu.
Saya pernah menghitung IK saya, dan ternyata turun terus krn yg saya tingkatkan adalah biaya hidup. Itu ditandai dengan semakin senior, kerja saya semakin keras. Jika dulu praktek 5 hari seminggu sore saja. Saat senior sy praktek 6x seminggu pagi dan sore. Di satu sisi saya merasa bangga karena semakin diperlukan dan semakin sibuk. Tetapi pengetahuan saya yang baru yaitu kecerdasan finansial mengatakan bahwa saya sebenarnya semakin miskin.
Alhamdulillah, pada awal 2003 saya diajari materialisasi, dan dua tahun setelah itu saya bisa bebas finansial dan bebas waktu. Mekanisme Sukses Otomatis (yang waktu itu belum saya ketahui) telah menuntun saya.
Sebenarnya tidak ada definisi miskin, karena hampir di banyak kebudayaan dan agama, istilah miskin diganti dengan cukup. Padahal secara keuangan, yang namanya cukup adalah kekurangan uang yang kemudian dicukup cukupkan.
Jose Mujica, oreseiden Uruguay yang sangat sederhana mengatakan bahwa *orang miskin adalah mereka yang bekerja keras hanya untuk membayar gaya hidupnya yang semakin mahal dan mahal*. Wah, itu saya banget 😁😁
HATI HATI
Kita sudah sering salah sangka pada kondisi seseorang, bahkan kita sendiri. Jika dia punya rumah besar dan mobil mewah kita menyebutnya kaya. Jika dia hidup sederhana kita sebut miskin. Padahal belum tentu.
Kalau Anda hidup mewah dengan penghasilan aktif, Anda adalah orang miskin. Semakin mewah kehidupan Anda, sebenarnya semakin miskin Anda. Meskipun karena ketidak tahuan Anda, seringkali Anda menolak kebenaran bidang keuangan ini. Tertutup oleh pandangan tetangga, saudara, teman dan siapapun di sekeliling Anda yg mengatakan ANDA KAYA. Itu seperti yg saya alami dulu.
*PENERAPAN KECERDASAN FINANSIAL.*
Kecerdasan finansial itu hanyalah pengetahuan. Tanpa diterapkan, pengetahuan tidak memiliki banyak arti. Apalagi di bidang keuangan, salah satu bidang dimana kita sepenuhnya dikuasai oleh bawah sadar. Perlu upaya yg sangat keras dan lingkungan yang mendukung untuk mengaplikasikan sebuah perubahan. Sangat jarang orang mau berubah, apalagi yg sekarang kehidupannya sudah dianggap nyaman, meskipun sebenarnya hanya nyaman dan aman untuk dirinya, tidak untuk keluarganya.
Ada 3 langkah dalam menerapkan kecerdasan finansial :
*1. Hilangkan kredit konsumtif.* Jika sekarang memiliki barang dg kredit dan dibayar dengan hasil kerja Anda, maka keuangan Anda sulit meningkat. Anda harus berani menjual rumah kreditan atau mobil kreditan Anda dan menggantinya dg yg lebih kecil tetapi cash dan tidak memberatkan cashflow Anda.
*2. Pertahankan tingkat kehidupan Anda.* Ini adalah kondisi yg perlu dilakukan jika ingin memiliki kehidupan yg nyaman di kemudian hari. Yaitu menunda kenyamanan, dimana meskipun Anda memiliki uangnya tetapi tidak digunakan utk membeli barang konsumtif.
*3. Dapatkan penghasilan pasif.* Hanya ada 4 cara untuk mendapatkan penghasilan pasif, yaitu membangun bisnis besar, membeli bisnis waralaba, membangun bisnis networking dan berinvestasi.
Ketiga langkah diatas sangat emosional dan sukar dilakukan sendiri karena ke tiganya berlawanan dengan pendidikan yg kita terima sejak kecil.
Saya sudah tahu kecerdasan finansial ini dari buku Robert T Kiyosaki pada tahun 2000, tetapi baru bisa melakukan awal tahun 2004 ketika ada mentor. Dengan dibimbing mentor, saya bisa selamat melampaui semua itu, saya bisa bebas dari kewajiban bekerja mencari nafkah.
Selamat malam dan selamat menerapkan kecerdasan finansial.
REVIEW KECERDASAN FINANSIAL.
1. Masalah di kita adalah kita hanya dilatih mencari uang, belum pernah dilatih mengembangkan uang.
2. Akibatnya, hanya sedikit yang bsa kaya di dunia ini. Bahkan mereka yang sudah diberi kesempatan dengan mendapatkan uang banyak baik lewat kerja maupun undian, tetap saja tidak bisa kaya karena tidak cerdas finansial.
3. Kecerdasan finansial tentu sangat bermanfaat, untuk mengubah penghasilan kecil jadi besar, bisa digunakan untuk anak cucu dsb.
4. Untuk bisa disebut cerdas finansial, kita haru menguasai 5 peraturan kecerdasan finansial.
5. Di peraturan pertama yaitu tahu aset dan beban saja kita sudah kebolak balik. Yang beban dikatakan aset, akibatnya mereka terus menerus membesarkan beban dan bertambah miskin.
6. Mengerti arus uang atau cashflow : Selama bertahun tahun, cashflow saya ternyata lebih banyak cashflownya orang miskin, dan TIDAK PERNAH mengalami cashflow orang kaya. Padahal SEMUA ORANG YANG KENAL SAYA, menganggap saya kaya. Termasuk saya sendiri.
7. Mengetahui cara menggunakan uang : Dari 3 cara menggunakan uang, saya justru melakukan yang terjelek. Jangan tertawa dulu, karena saya yakin Anda juga melakukan hal yang sama.
8. Mengetahui penghasilan aktif dan pasif : Seumur hidup saya dan Anda dilatih untuk mencari UANG YANG SALAH. Kemudian bingung sendiri mengapa semakin tua kerjanya harus semakin keras ya, hutangnya semakin banyak ?. Lha iyalah, karena jenis uang yang salah yg kita cari. Uang yang semakin banyak diperoleh, justru akan semakin banyak membuat beban dan hutang.
9. Mengetahui definisi kaya dan miskin : Di hal yg paling penting inipun kita tidak tahu. Kita semua ingin kaya, tetapi kita semua salah membuat definisinya. Akibatnya jelas, dari waktu ke waktu bukannya bertambah kaya tetapi justru bertambah miskin. Kalau dia dokter atau pengacara, semakin senior kerjanya semakin keras. Itu sebenarnya menunjukkan semakin miskin. Mereka bekerja semakin keras bukan karena ingin, tetapi karena harus.
10. Dengan *mendengarkan 2 ATBS dan memahami dan mempraktekkan kecerdasan finansial,* maka kita nantinya tidak perlu lagi mendatangi uang, tetapi kita akan didatangi uang. Insyaallah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar