Tips Aman Belanja di Sekolah Bisnis Desa
Bagian 1
Sebagian keresahaan seseorang ketika mereka melakukan pembelian secara online apalagi di pasar online besar seperti Tokopedia, Bukalapak, dan BliBli.com adalah apakah aman berbelanja di sana ? Apakah di sana ada rentan keamanan yang perlu Anda tahu? Apakah Beli Barang di Sekolah Bisnis Desa aman? Dan apakah Anda akan cenderung menjadi korban penipuan atau pemalsuan jika Anda berbelanja disana ? Ini adalah jawaban dari keresahan Anda.
Apa itu Sekolah Bisnis Desa ?
Untuk mengetahui keamanan dan kenyamanan ketika Beli Barang Sekolah Bisnis Desa. Tentunya Anda harus mengetahui dulu tentang produknya.
Jika anda tidak begitu familiar dengan Sekolah Bisnis Desa , berikut adalah penjelasan singkatnya: Sekolah Bisnis Desa merupakan pengecer online besar yang dimiliki oleh Grup mitra perusahaan kerjasama Sekolah Bisnis Desa. sebuah Startup yang sudah memulai dari penjualan dan pembelian secara Business to business (B2B) . kemudian berkembang menjadi Business to Custumer (B2C), Customer to Customer (C2C), Cloud Computing, hingga jasa pembayaran.
Untuk memberikan Anda bayangan tentang seberapa besar Sekolah Bisnis Desa. Mereka pernah tercatat sebagai mitra dengan BUMDES BUMI TANI MANDIRI itu pada tanggal 11 Januari 2018.
Sekolah Bisnis Desa merupakan merupakan pasar online via FB,IG,WA yang ditujukan untuk pembeli Lokal Desa atau seluruh Indonesia. Sekolah Bisnis Desa mengijinkan bisnis kecil di Desa untuk menjual kepada customer ke seluruh Indonesia. Seperti yang di lakukan e-cmmerce terbesar Indonesia yaitu Tokopedia dan Bukalapak Anda bisa temukan di Dunia Online Indonesia sebagai market place. Akan lebih akurat jika kita membandingkan Sekolah Bisnis Desa dengan e-commerce tersebut, walaupun Sekolah Bisnis Desa sebagai penjual yang independen, Sekolah Bisnis Desa hanya berfungsi sebagai wadah bagi penjual lokal Desa untuk menjualkan barang produk hasil yang ada di Desa dan mitra Dropshiper dan Reseller yang dijual ke customer/pelanggan.
Karena sebagai wadah atau tempat untuk menjualkan barang dari penjual ke pembeli, tentunya banyak hal-hal yang membuat Anda akan menjadi was-was ketika beli barang di Sekolah Bisnis Desa karna menguatkan itu Sekolah Bisnis Desa memiliki izin dari Surat Keterangan Usaha Desa dan anak Usaha BUMDES BUMI TANI MANDIRI.
1 – Pertama yang perlu Anda perhatikan adalah tentang harga
“Kenapa Sekolah Bisnis Desa bisa murah dan mahal?“
Jika Anda mencari beberapa produk di Sekolah Bisnis Desa Anda akan sadar bahwa banyak harga barang yang sangat murah dan mahal sesuai produk yang di tawarkan yang membuat Anda akan heran, kok bisa? Terdapat dua hal kemungkinan, dalam hal ini.
- Yang pertama ada kemungkinan Anda membeli langsung dari pabrik asalnya. Sehingga dapat mengurangi harga jual untuk Anda. Dalam banyak kasus, Biaya produksi barang di Indonesia lebih murah dan mahal dibandingkan biaya produksi di negara lain dan penegakan hukum kekayaan intelektual di Indonesia yang lemah juga turut berkontribusi terhadap murah dan mahalnya harga.
- Kemungkinan kedua yang membuat harga barang menjadi sangat mahal dan murah adalah antara barang tersebut asli dan berkualitas. Indonesia terkenal sebagai sarang produksi barang-barang berkualitas dan juga Sekolah Bisnis Desa bukan dari pengecualian. Anda bisa mendapatkan semua barang Asli disini. Dari mulai barang multivitamin,obat herbal, hingga pakaian dan barang untuk sehari-hari. Beberapa penjual mitra Sekolah Bisnis Desa juga dikenal sebagai market place dengan cara memberi kepercayaan berupa foto pendirian izin,berupa struktur pegawai yang bekerja di Sekolah Bisnis Desa mencantumkan nama dan foto asli untuk kepercayaan kami menjaga hubungan kepada customer.dan kemudian meminta pembeli untuk mengirimkan data terlebih dahulu dengan sistem bayar di tempat atau transfer bukti pembayaran kemudian file data alamat perusahaan di kirim untuk menjaga keamanan pembeli dalam melakukan transaksi jual beli online atau ofline sistem jasa titip di peruntukkan khusus usaha lokal bisnis Desa dan pengiriman seluruh Indonesia untuk mitra Dropshiper Sekolah Bisnis Desa .
2 – tentang keamanan
Selama beberapa tahun terakhir, hanya satu kerentanan keamanan profil yang pernah terungkap di Sekolah Bisnis Desa. Tahun lalu, terdapat kerentanan dalam cross-site scripting (XSS) terungkap – yang merupakan hal yang sama dengan yang sedang dialami oleh orderan bodong saat ini. Kerentanan ini dapat mengijinkan penyerang website untuk menunjukkan beberapa informasi pribadi customer. Para peneliti dalam peristiwa ini telah mengumumkan bahwa akan ada banyak data yang bisa terbuka sangat cepat jika bug tersebut tidak segera diselesaikan.

Lebih dari itu, belum ditemukan laporan lain tentang kerentanan lain di system data Sekolah Bisnis Desa. Tentunya, tidak semua kerentanan akan di publikasikan. Tetapi hal yang paling baru yaitu masalah XSS sejauh ini merupakan eror yang paling menonjol yang pernah tercatat dalam sejarah Sekolah Bisnis Desa. Dan berdasarkan para peneliti yang menemukan kerentanannya, ketika Sekolah Bisnis Desa mengetahui hal itu. Mereka menganggapnya hal serius dan segera memperbaikinya.
Sayangnya, para peneliti juga melaporkan bahwa mereka membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghubungi siapapun di perusahaan. Hal itu menjadi sangat mengkhawatirkan, khususnya dalam hal memberikan keseriusan terahadap kerentanan. Karena Sekolah Bisnis Desa sangat bergantung pada ATM Bank BRI dan BNI, yang merupakan sistem pembayaran. Ada kemungkinan kekhawatiran atas kerentanan sistem juga ada di sana.
3 – Masalah yang sebenarnya: Fraudster (Penipuan)

Ada satu lubang besar dalam Sekolah Bisnis Desa: proses persetujuan perdagangan. Kami tidak bisa mengatakan proses yang seperti apa yang terjadi, selain hanya pedagang dari daratan utama Indonesia yang boleh untuk berjualan di website. Tetapi dilaporkan terdapat banyak penipuan yang terjadi di website. Sangat banyak, faktanya pusat keamanan Sekolah Bisnis Desa memiliki bagian untuk studi kasus penipuan dan tips bagaimana agar terhindar dari penipuan ketika membeli di website.
Sekolah Bisnis Desa
Jadi bagaimana anda tetap aman dari penipuan dan scam ketika berbelanja di Sekolah Bisnis Desa maupun website lainnya??. Ini dia beberapa tips yang bisa Anda lakukan.
- Jika harganya terlihat terlalu bagus untuk menjadi nyata, itu mungkin iya.
Inilah bagaimana para penipu mendapatkan Anda: mereka menarik Anda dengan bualan janji-janji menggiurkan. Cobalah mencari referensi pada situs lain untuk apapun yang ingin Anda beli. Agar dapat memastikan bahwa harga di Sekolah Bisnis Desa tidak terlalu murah. Jika terlalu murah, Anda mungkin akan berakhir membeli produk Kw atau terjebak dalam penipuan.
Bicara tentang referensi website di Indonesia ada situs online yang menjual produk-produk berkualitas dari Indonesia.Situs ini bernama Sekolah Bisnis Desa. Dalam situs ini Anda bisa melihat harga barang langsung terconvert kedalam Rupiah. Sehingga Anda tidak perlu repot untuk mengkalkulasi harga barang yang Anda inginkan.
- Gunakan sistem pembayaran Sekolah Bisnis Desa.
Mengapa dengan cara Escrow akan melindungi Anda lebih ketika Beli Barang Sekolah Bisnis Desa?
Pertama karena kartu kredit Anda tidak akan dibelikan ke penjual. Jadi Anda tidak perlu khawatir tentang mereka yang akan mencuri informasi identitas Anda atau pergi berbelanja dengan kartu Anda.
Kedua, pembayaran tidak akan dikeluarkan hingga Anda menerima barang yang Anda beli. Jadi jika terjadi penipuan, Anda bisa segera meminta refund dari Sekolah Bisnis Desa dan tidak perlu melalui proses refund yang panjang dan menyebalkan dengan penjual.
- Cek feedback penjual sebelum membeli.
Jika penjual memiliki reputasi yang buruk untuk menipu pembeli, akan ada bukti dalam feedback dan review mereka. Waspadalah terhadap para penjual yang menyebutkan tidak memberikan atau mengirim barang dengan kualitas tinggi. Di Sekolah Bisnis Desa, kebanyakan penjual mendapatkan review yang positif. Tapi untuk jaga-jaga sebaiknya hal ini perlu Anda lakukan.
- Periksalah Barang pesanan Anda dengan teliti ketika Anda menerimanya.
Karena sistem escrow untuk Beli Barang Sekolah Bisnis Desa memungkinkan Anda untuk menahan pembayaran hingga Anda menerima barang yang Anda pesan. Anda bisa mengkonfirmasi bahwa Anda mendapat apa yang Anda bayar. Pastikan semuanya, termasuk apakah keadaan barang yang datang sesuai dengan apa yang Anda pesan. Jika Anda memesan barang bermerek, pastikan jika barang tersebut bukan barang palsu atau KW.
“Masih Ragu dan Takut membeli ??”

Jika Anda masih takut untuk membeli sendiri. Anda bisa beralih untuk mempercayakan pihak ketiga sebagai pengganti Anda untuk mendapatkan barang yang Anda inginkan seperti Sabda.Anda tidak perlu takut dan ragu untuk membeli, karena semua barang akan dikirim dulu di gudang Mitra dan akan melalui proses quality control dulu sebelum akhirnya barang siap untuk dikirimkan ke pembeli.
Jadi, Anda tinggal tunggu barang datang tanpa perlu merasa was-was jika barang Anda cacat atau Anda akan mengalami penipuan
Tips Aman Belanja Online
bagian 2
Konsumen semakin terdorong untuk berbelanja karena situs belanja online tersebut gencar menawarkan promosi. Dengan harga miring, cashback, hingga promo gratis ongkos kirim, belanja di situs belanja online menjadi gaya hidup baru, mengubah kebiasaan sebelumnya. Tren seperti ini diperkirakan akan terus berlangsung hingga beberapa tahun ke depan.
Nah, agar Anda semakin nyaman berbelanja di situs belanja online, sebaiknya Anda memastikan telah mengetahui cara berbelanja dan bertransaksi dengan aman dan nyaman di situs belanja online Indonesia, seperti disarankan oleh situs perbandingan dan pengajuan kartu kredit dan pinjaman HaloMoney.co.id:
1. Lakukan riset terhadap situs belanja online
Tips ini harus Anda lakukan jika Anda berbelanja seperti pakaian online di situs web yang jarang Anda gunakan. Periksa nomor telepon si penjual dan hubungi. Jika tidak meyakinkan, kunjungi mesin pencari Google kemudian masukkan nama situs website tersebut. Carilah ulasan dari konsumen yang pernah berbelanja.
Jika banyak konsumen mengeluh dengan layanan situs tersebut, sebaiknya tinggalkan saja situs web itu. Pilihlah situs belanja yang mendapat apresiasi positif, dan hindari situs belanja yang mendapat bintang satu atau mendapat komplain dan kekecewaan dari konsumen di akun media sosialnya maupun di situsnya.
2.Lihat kebijakan situs belanja online terhadap data pribadimu
Jangan sampai ada poin yang menyebutkan bahwa pengelola situs web tersebut boleh memberikan data pribadi konsumen ke pihak lain. Baca juga kebijakan pengembalian barang. Karena barang yang dibeli tidak bisa dilihat secara fisik, harus ada garansi jika barang yang Anda terima ternyata cacat.
Pastikan Anda boleh mengembalikan barang cacat itu dan tentu saja diganti dengan barang baru atau uangmu akan dikembalikan. Periksa juga siapa yang membayar pengembalian barang itu. Baca Juga : Kredit Cepat ala Kredivo Untuk Belanja Online dan Usaha
3. Periksa paket barang dengan membaca deskripsi produk baik-baik
Tips aman ketiga adalah periksa paket barang dan bacalah deskripsi produk dengan cermat. Waspadalah pada barang bermerek yang dijual dengan potongan harga yang sangat besar. Bisa jadi barang tersebut palsu, atau penjualnya sekadar ingin mendapatkan uangmu.
4. Jangan mudah tergoda barang murah
Ilustrasi belanja online
Jangan buru-buru jatuh cinta pada tawaran barang dengan harga murah yang datang dari e-mail, apalagi meminta ID dan password tanpa izin dari pemilik e-mail. Itu biasanya kerjaan spammer. Tapi hati-hati, spammer bisa juga merayu.
Ia mengirim e-mail yang seolah-olah datang dari perusahaan baik-baik. Sebaiknya, kunjungi situs belanja online resmi dari perusahaan tersebut dan langsung belanja dari situs tersebut. Jangan masuk ke situs tersebut via e-mail atau jendela pop-up.
5. Cari tanda kalau situs web itu aman
Tanda itu biasanya berupa gambar gembok di baris status (status bar) browser. Sebelum memasukkan informasi pribadi, periksa tanda keamanan itu ada di situs terebut.
Ketika Anda diminta untuk memasukkan informasi pendaftaran nomor kartu kredit, lihat alamat situs web. Harusnya alamat situs web berubah dari http ke ‘https’. Artinya informasi pembayaran itu telah dilindungi, lebih amanlah pokoknya.
6.Amankan PC Anda belanja online
Ilustrasi belanja online.
Minimal PC Anda harus punya perangkat anti virus. Lebih baik lagi kalau kau memasang anti spyware dan firewall di PC Anda. Ingat, peranti lunak keamanan itu harus di-update secara teratur agar PC terlindung dari ancaman terbaru. Baiknya, atur saja proses update secara otomatis.
7. Pertimbangkanlah cara pembayaran
Pembayaran biasanya dilakukan dengan kartu kredit, melalui ATM, atau melalui gerai retail modern. Dengan kartu kredit, Anda punya bukti kuat kalau Anda sudah melakukan transaksi kalau barang tidak
8. Periksa harga total
Ilustrasi belanja online
Saat belanja online kerap kita tidak sadar bahwa data pada ponsel bisa saja dicuri
Harga barang, ongkos bungkus, plus ongkos kirim, mudah-mudahan ada diskonnya. Bandingkan harga total dari suatu situs web dengan situs web lain.
9. Simpan bukti transaksi
Termasuk deskripsi produk dan harga, kuitansi digital,n dan juga salinan e-mail yang telah dikirim antara Anda dengan penjual.
10. Matikan PC setelah transaksi
Kalau PC dinyalakan terus, bisa saja ada pembobol yang sudah menanamkan malware dan mengambil alih kendali PC dan melakukan transaksi. Sebaiknya Anda matikan PC setelah Anda bertransaksi.
Begitulah beberapa cara aman belanja di situs belanja online yang bisa Anda terapkan. Selanjutnya Anda perlu mengenali situs belanja populer yang sering dikunjungi konsumen Indonesia untuk belanja online. Selamat berbelanja online dengan aman.
5 .Trik Sukses Jualan Online di 2020, Simak di Sini Caranya
Bagian 3
Labuhan Ratu VII - Bisnis online Lapakdoa.com mitra sekolah bisnis Desa tidak perlu diragukan lagi memang. Saat ini bisnis online sudah sangat merajalela, dan mengalami perkembangan yang cukup pesat. Tentunya dalam bisnis online ini semakin banyak usaha yang dipasarkan dan juga persaingan dalam media sosial.
Apakah Anda juga tertarik atau memang sudah bergabung dalam LapakDoa.com ini? Yuk perhatikan 5 tips ini agar toko online Anda enggak sepi pengunjung:
1. Ikut Komunitas Penjual
Jangan biarkan diri Anda hanya sekedar berjualan, sesekali mengupgrade skill penjualan Anda juga penting lho. Hal ini sangat penting, agar Anda tau trik dan tips cara promosi toko online terkini.
Sesekali sempatkan diri untuk bergabung di komunitas penjual online agar Anda juga bisa dapat tambahan ilmu tentang prospek bisnis toko online di tahun depan. Dari situ Anda tidak hanya bisa mendapatkan pengalaman baru, tapi juga bisa memperluas jaringan pemasaran.
2. Sistem Pre-Order
Seperti yang kita ketahui, bahwa sistem pre-order saat ini sudah banyak sekali dijalankan oleh para pelaku bisnis toko online, agar tetap bisa produksi dan mempromosikan toko online meski modal mereka relatif terbatas.
Dengan sistem pre-order seperti ini, Anda bisa mendapatkan bayaran di awal. Hal ini merupakan solusi terbaik agar Anda bisa terlebih dahulu membeli barang yang dibutuhkan, dan mengoptimalkan strategi pemasaran toko yang Anda punya.
3. Menjual Produk yang Memiliki Nilai
Kendati produk yang Anda jual sebenarnya sudah ada banyak di pasaran, tapi agar terlihat beda buatlah tampilan produk Anda lebih bernilai di depan calon konsumen. Misalnya dengan mengganti bungkusnya dengan kemasan produk yang menarik, atau bisa juga membubuhkan label brand pada produk tersebut.
Meski terlihat sederhana, tapi bisa meningkatkan nilai jual produk di mata konsumen lho. Enggak percaya? Coba saja.
4. Gunakan Website
Jangan hanya fokus pada sosial media saja, sesekali Anda juga perlu untuk memantau lajur di Search Engine Google. Memanfaatkan website e-Commerce untuk mempromosikan lapak toko online Anda, dapat meningkatkan jumlah pengunjung Anda lho.
Jika tak punya website pribadi, Anda bisa bergabung pada e-Commerce lainnya seperti Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya.
5. Survei Pasar
Dan yang paling penting dari semuanya adalah Anda harus melakukan survei terhadap pasar terlebih dahulu. Pastikan bahwa Anda menjual produk yang benar-benar dibutuhkan dan dicari oleh pasar.
Jangan hanya sekedar ikut-ikutan trend pasar tanpa jelas alasan mengapa Anda menjual produk tersebut. Apakah Anda sudah siap untuk menghadapi persaingan toko online di tahun 2018?
Saatnya kini Anda mencoba peruntungan Anda dengan 5 tips di atas. Semoga bermanfaat.
Dropshiper dan Resellser
bagian 4
Marketplace memang sudah mendominasi e-commerce di Indonesia (sudah loh ya) dan jelas akan membunuh prospek bisnis reseller/dropship cepat atau lambat. Jika Anda sedang menekuni bisnis reseller dropship, maka saya sarankan:
Marketplace memang sudah mendominasi e-commerce di Indonesia (sudah loh ya) dan jelas akan membunuh prospek bisnis reseller/dropship cepat atau lambat. Jika Anda sedang menekuni bisnis reseller dropship, maka saya sarankan:
- Segera siapkan rencana untuk naik level menjadi tangan pertama/distributor/importir
- Alternatif lainnya adalah coba buat produk Anda sendiri (menjadi produsen)
- Segera bangun reputasi Anda di marketplace seperti Tokopedia dan Bukalapak
Mengapa?
Karena percaya tidak percaya nantinya masa depan toko online Indonesia akan sepenuhnya berada di marketplace. Inilah beberapa alasannya:
1. Marketplace adalah tempat terbaik untuk membandingkan dan menemukan harga termurah
Kita pasti sudah paham betul mindset konsumen Indonesia yang mayoritas adalah pelacur harga (price whore), sayapun juga seorang pelacur harga, toh jika ada harga yang lebih murah dan kualitasnya sama kenapa harus beli di tempat yang lebih mahal?
Saya juga tidak asal ngomong tanpa meneliti terlebih dahulu, saya sebelumnya adalah reseller/dropshiper aksesoris komputer dan gadget yang menjual lebih dari 2.000 produk. Saya juga pernah menjadi tangan pertama (importir) untuk sebuah produk brand China dan Korea.
Bukannya ingin berpihak kepada marketplace, tapi jujur sepanjang perjalanan saya mencari supplier, membanding-bandingkan harga, dan meneliti harga pasar, dari ribuan produk yang sudah saya jual, saya selalu menemukan harga termurah di Tokopedia dan Bukalapak dibandingkan e-commerce lainnya dalam kategori APAPUN. Satu-satunya harga yang masih kompetitif paling hanyalah produk yang dijual oleh brand resmi seperti handphone dan komputer (itupun karena ada MAP).
Mengapa bisa?
Karena sistem marketplace jauh lebih efisien dan transparan dibandingkan dengan sistem e-commerce lainnya. Marketplace mempertemukan penjual dan pembeli secara langsung dan mengamankan transaksi dengan rekening bersama/escrow.
Bandingkan dengan website B2C dimana barang penjual biasanya dititipkan kepada pihak e-commerce (kecuali self management) dan dikenakan komisi sekian % dari transaksi. Sebagai penjual mau tidak mau kita akan menjual dengan harga lebih tinggi karena harus mengimbangi profit dengan potongan komisi yang ada, sedangkan kita tahu harga masih menjadi tolak ukur yang paling penting bagi konsumen.
2. Menjadi penjual/seller di marketplace tidak memiliki banyak syarat
Kita sebagai orang Indonesia sudah bosan dengan yang namanya birokrasi apalagi kalau berbelit-belit, di marketplace seperti Tokopedia/Bukalapak siapa saja bisa langsung berjualan tanpa harus direpoti urusan formalitas, sedangkan di website B2C kita harus melampirkan data-data seperti KTP, surat usaha, NPWP, dan birokrasi lain yang saya rasa 50% market di Indonesia masih belum dapat memenuhinya.
Artinya produk-produk KW/China yang murah-murah itu kemungkinan tidak akan masuk kedalam e-commerce B2C, sedangkan masih sangat banyak masyarakat Indonesia yang menggemari produk KW bukan karena kualitasnya bagus, tetapi karena cukup layak pakai dan harganya lebih terjangkau.
3. Harga final yang dibayar konsumen adalah yang paling penting

Seolah konsumen Indonesia itu masih bisa dibodohi dengan tipuan harga/diskon. Dulu supplier saya pernah menggunakan promosi situs daily deals sebut saja “Disdut” namun harganya di mark up malah menjadi lebih mahal. Jadi harga aslinya hanya Rp 80.000,- namun dijual di Disdut seharga Rp 100.000,-. Lucunya Disdut mempromosikan harga barang tersebut Rp 200.000,- lalu di diskon 50% menjadi Rp 100.000,- (ironis), jadi apakah ini termasuk pembodohan publik? Diskon kok jadi lebih mahal ya, luar biasa bukan.
Yang lebih menggelikan lagi adalah mereka membuat cerita-cerita penjual sukses (seller story) dan pengalaman/testimoni pembeli yang terkadang sangat tidak masuk akal. Anda pasti sudah sering melihat bukan tiba-tiba ada cerita anak SMA yang menghasilkan puluhan/ratusan juta dari bisnis online shopnya? Rekam jejaknya saja tidak jelas dan tokonya ga pernah kedengaran tau-tau omset langsung ratusan juta, yah itulah hebatnya pengusaha di negeri ini.
Walaupun hampir semua e-commerce B2C memberikan ongkir gratis jabodetabek (come on man, ongkir jabodetabek hanya Rp 9.000,- tidak ada artinya sama sekali dibanding harga yang sudah di mark-up), namun harga final termurah tetap saja ada di marketplace karena kita membeli langsung dari supplier tanpa biaya komisi pihak ketiga.
Karena itulah mayoritas harga termurah selalu kita temukan di Tokopedia/Bukalapak, tidak adanya komisi apapun terhadap penjual memungkinkan seller untuk memberikan harga terbaik kepada pembeli. Pada akhirnya apa yang paling penting adalah berapa harga final yang konsumen bayar untuk mendapatkan produk tersebut, mereka tidak peduli dengan cicilan, diskon, bunga 0%, cashback, voucher, dan tipuan angka bodoh lainnya.
4. Reseller/dropshipper hampir tidak memiliki peluang sama sekali di marketplace
Website seperti B2C itu sendiri hitungannya adalah reseller. Mereka tidak memiliki produk namun hanya menjualkan produk dari supplier, bisa Anda bayangkan kalau reseller kelas perusahaan saja harus struggle menghadapi dominasi marketplace, bagaimana dengan reseller/dropshipper perorangan yang bahkan tidak memegang kendali sama sekali terhadap produk yang mereka jual?
Supplier-supplier yang saya kenalpun mengatakan saat belanja online mereka akan langsung sortir berdasarkan harga termurah di Tokopedia/Bukalapak, alternatif lainnya adalah sortir berdasarkan penjualan.
Sebagai reseller tentu Anda harus menaikkan harga supaya mendapat profit bukan? Bagaimana Anda bisa menghadapi persaingan harga yang ada? Salah satu kuncinya ya hanya berharap dari sortir penjualan, namun bagaimana bisa mendapatkan penjualan kalau harga yang Anda tawarkan lebih mahal dan sebelumnya tidak memiliki penjualan sama sekali?
Maka dari itu saya selalu berkata Anda tidak akan pernah bisa sukses kalau hanya menjadi reseller/dropshipper, mau tidak mau Anda harus naik level dan betul-betul menyetok barang sebagai tangan pertama.
Persaingan di marketplace itu sangat ketat, belum lagi distributor/importir yang sudah besar masih melakukan dropship juga dari supplier-supllier lainnya. Jadi mereka akan menjual beberapa barang dari toko lain dan me mark-up harganya menjadi lebih mahal untuk mendapat profit. Mereka bisa menghasilkan penjualan dropship karena sudah memiliki reputasi dan rekam penjualan yang bagus.
Jadi apa yang harus dilakukan oleh reseller/dropshipper?
Jika Anda memiliki toko online yang berbasis reseller dropship maka saya sarankan segera bermain pintar dengan memadukan antara reseller tangan pertama dan dropship dari seller lainnya.
Jadi produk yang Anda stok bisa Anda jual di marketplace untuk mulai membangun reputasi kecil-kecilan, lebih bagus lagi kalau menjual produk yang dibeli secara kuantiti, misalnya Anda menjual permen Rp 200,-, jika ada yang membeli seharga Rp 200.000,- saja berarti Anda sudah mencetak penjualan sebanyak 1.000 produk di toko Anda (kebanyakan user hanya peduli pada angka ini tanpa mengecek lebih detail), sehingga di mata konsumen toko Anda sudah menghasilkan 1.000 penjualan produk (seolah reputasi Anda sudah cukup bagus).
Saya juga masih sering melihat penjual yang memanipulasi reputasinya di marketplace, jadi mereka membuat akun bodong (fake) sebagai pembeli lalu memasang produk murah di tokonya yang diorder secara massal, misalnya seperti kertas seharga Rp 100,- per lembar, mereka akan membuat transaksi palsu dengan membeli kertas tersebut sebesar Rp 300.000,- jadi kertas tersebut terhitung sudah terjual sebanyak 3.000 kali dan dengan begitu status tokonya “seolah-olah” sudah berhasil menjual 3.000 produk (padahal dia-dia juga yang beli).
Ya namanya manusia, selama ada celah dalam sistem, mereka pasti akan mencuranginya.

Sebagai pelaku dropship saya sendiri merasa usaha ini bukanlah model bisnis yang bagus karena tidak banyak value yang bisa ditawarkan oleh seorang dropshipper.
Ruang gerak dropshipperpun sangat dibatasi dan tidak fleksibel karena sepenuhnya bergantung pada supplier, sebagus apapun pelayanan yang Anda berikan kepada konsumen, semua akan hancur kalau pelayanan supplier Anda tidak berkualitas. Secara tidak langsung bisnis Anda sepenuhnya bergantung di tangan orang lain (supplier).
Anda yang sudah berkecimpung didunia dropship sebaiknya mulai melihat kenyataan dan perkembangan e-commerce dalam negeri ini, apakah menurut Anda masih prospektif membuat toko online yang berbasis reseller dropship?
Mungkin artikel-artikel lain yang Anda baca akan berkata membuat toko online dan menjadi reseller adalah peluang usaha yang bagus dan prospektif, namun saya kurang setuju dengan itu semua. Membuat toko online hanya bagus kalau Anda berniat menjadi tangan pertama atau produsen, jika Anda masih ingin struggle didunia reseller/dropship maka semoga beruntung.
Lagipula jika diperhatikan rata-rata mereka yang mengatakan toko online itu masih prospektif hanyalah orang-orang yang bahkan tidak memiliki online shop (sekedar nulis artikel untuk mendapat views) atau mereka hanyalah pebisnis yang menawarkan jasa pembuatan website toko online. Para pebisnis itu tidak peduli mau Anda hidup atau mati, mereka akan berbohong dan membujuk Anda untuk membeli dari mereka tanpa betul-betul mempedulikan fakta yang ada dilapangan.
Kesimpulannya adalah pintar-pintarlah melihat fakta yang sesungguhnya. Tentu tidak ada yang tahu apakah marketplace akan terus mendominasi e-commerce di Indonesia nantinya, namun menurut saya sampai saat ini marketplace masih menjadi tempat belanja online terbaik dibandingkan dengan e-commerce lainnya.
Bukan hal yang mustahil nantinya marketplace seperti Tokopedia dan Bukalapak akan menjadi seperti Alibaba di China. Jadi jauh lebih baik bangun reputasi toko online Anda disana dan mulai berinvestasi dari sekarang.
Membangun Bisnis Online
bagian 5
Bagi Anda yang memiliki bisnis online khususnya online shop pasti sering bertanya-tanya: Bagaimana caranya supaya toko online kita bisa sukses? Bagaimana tips membuat toko online yang mampu bersaing ditengah kompetisi yang semakin hari semakin ganas?
Begitu banyak informasi yang simpang siur di internet membuat kita bingung karena jawaban yang kita dapat sering tidak relevan dan saling bertentangan. Karena itu jauh lebih baik kalau kita mendapat informasi langsung dari pelaku terbaik dibidang tersebut.
Salah satu top seller di Tokopedia yaitu Sabda berbagi tips dan masukkan untuk para seller toko online yang ingin bermain di marketplace seperti Tokopedia, bagaimana membangun reputasi dan mengatasi persaingan harga yang begitu ketat di ranah ini.
Sabda membuka toko online di Bukalapak pada tahun 2010, dan beralih ke Tokopedia pada tahun 2014 (dan menetap hanya di Toped sampai saat ini). Pengelola Sabda dari awal hingga sekarang hanya 1 orang serta dibantu oleh keluarga dalam hal packing. Berawal dari karir sebagai Perangkat Desa, lalu memutuskan untuk keluar (2017) dan fokus di online shop.
1.Bagaimana cara membangun reputasi di Tokopedia dengan baik dan cepat? (khususnya untuk seller-seller baru)
Reputasi itu tidak selalu berbanding lurus dengan apa yang kita lakukan dengan “baik” karena ada banyak tipikal user yang aneh-aneh dan tidak adil dalam menilai atau membuat keputusan. Kalau saya pribadi menemukan ada banyak sekali (mayoritas) seller mempunyai prinsip “pembeli adalah raja”, namun berbeda dengan saya, saya menilai pembeli dengan penjual sama kedudukan.
Reputasi di Tokopedia didapat dari tingkat kepuasan pelanggan setelah PER-transaksi selesai, jadi kalau mau cepat, mau tidak mau harus banyak transaksi dan kalau mau “baik” itu menurut saya tergantung dari masing-masing buyer. Karena ada yang aneh seperti saya katakan di atas.
Saran saya: katakan dengan jelas dan JUJUR sedetail-detailnya dideskripsi dan peraturan toko Anda jika memang barang ini bisa/tidak bisa diretur dan semisal barang ini di test/tidaknya. Sertakan juga resiko-resiko yang bisa ditimbulkan dan sikap Anda terhadap resiko tersebut. Jadi intinya adalah keterbukaan peraturan antara buyer dan seller.
Bisa lihat contoh di rules yg saya buat sendiri, asli tanpa copas milik orang.
Saya di tokopedia juga di kenal sebagai seller yang galak, sehingga galak/tegas bukan berarti kita dimusuhi.
2. Bagaimana cara mengatasi persaingan harga di Tokopedia atau persaingan lainnya dengan para kompetitor?
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Harga memang merupakan tolak ukur paling SENSITIF di pasar online, tapi harga tidak selalu menjadi patokan laku/tidak barang tersebut. Banyak produk serupa dengan harga yang lebih mahal tapi laku karena ada faktor lain yaitu pintar-pintar ngomong ke buyer misalnya kalau barang ini “beda kualitas”.
Untuk seller yang baru masuk, memang agak susah kalau belum mempunyai reputasi/rekam jejak main langsung harga tinggi. Hal ini dapat diakali dengan mendesain etalase dan produk serapi mungkin/terklasifikasi dengan JELAS. Lengkapi dengan produk-produk sejenis, sehingga ada second opsi untuk produk sejenisnya dalam 1 toko.
Dan untuk yang mau ikut harga hancur, hal ini mau tidak mau harus KUAT MODAL, KUAT CAPE, dan KUAT MENTAL. Banyak produk-produk dengan harga super hancur di Tokopedia, pada jual modal, untungnya? Ya dari diskon logistik yang bisa sampai 15%. Namun hal ini tidak layak dipertahankan, kecuali Anda seorang yang maniak kerja/fokus mau ikut hancur-hancuran. Saya jamin ramai, tapi tidak worth it dengan apa yang kita keluarkan (waktu & tenaga).
3. Apa tips dan saran yang dapat Anda berikan untuk para seller yang baru memulai usahanya di marketplace seperti Tokopedia?
Tokopedia menurut saya adalah situs yang paling terbaik diantara semua situs open market sampai saat ini (Juni 2016). Sebelumnya saya disitus lain, tapi tidak adil dalam memecahkan kasus (berpihak ke buyer).
bagian 5
Bagi Anda yang memiliki bisnis online khususnya online shop pasti sering bertanya-tanya: Bagaimana caranya supaya toko online kita bisa sukses? Bagaimana tips membuat toko online yang mampu bersaing ditengah kompetisi yang semakin hari semakin ganas?
Begitu banyak informasi yang simpang siur di internet membuat kita bingung karena jawaban yang kita dapat sering tidak relevan dan saling bertentangan. Karena itu jauh lebih baik kalau kita mendapat informasi langsung dari pelaku terbaik dibidang tersebut.
Salah satu top seller di Tokopedia yaitu Sabda berbagi tips dan masukkan untuk para seller toko online yang ingin bermain di marketplace seperti Tokopedia, bagaimana membangun reputasi dan mengatasi persaingan harga yang begitu ketat di ranah ini.
Sabda membuka toko online di Bukalapak pada tahun 2010, dan beralih ke Tokopedia pada tahun 2014 (dan menetap hanya di Toped sampai saat ini). Pengelola Sabda dari awal hingga sekarang hanya 1 orang serta dibantu oleh keluarga dalam hal packing. Berawal dari karir sebagai Perangkat Desa, lalu memutuskan untuk keluar (2017) dan fokus di online shop.
1.Bagaimana cara membangun reputasi di Tokopedia dengan baik dan cepat? (khususnya untuk seller-seller baru)
Reputasi itu tidak selalu berbanding lurus dengan apa yang kita lakukan dengan “baik” karena ada banyak tipikal user yang aneh-aneh dan tidak adil dalam menilai atau membuat keputusan. Kalau saya pribadi menemukan ada banyak sekali (mayoritas) seller mempunyai prinsip “pembeli adalah raja”, namun berbeda dengan saya, saya menilai pembeli dengan penjual sama kedudukan.
Reputasi di Tokopedia didapat dari tingkat kepuasan pelanggan setelah PER-transaksi selesai, jadi kalau mau cepat, mau tidak mau harus banyak transaksi dan kalau mau “baik” itu menurut saya tergantung dari masing-masing buyer. Karena ada yang aneh seperti saya katakan di atas.
Saran saya: katakan dengan jelas dan JUJUR sedetail-detailnya dideskripsi dan peraturan toko Anda jika memang barang ini bisa/tidak bisa diretur dan semisal barang ini di test/tidaknya. Sertakan juga resiko-resiko yang bisa ditimbulkan dan sikap Anda terhadap resiko tersebut. Jadi intinya adalah keterbukaan peraturan antara buyer dan seller.
Bisa lihat contoh di rules yg saya buat sendiri, asli tanpa copas milik orang.
Saya di tokopedia juga di kenal sebagai seller yang galak, sehingga galak/tegas bukan berarti kita dimusuhi.
2. Bagaimana cara mengatasi persaingan harga di Tokopedia atau persaingan lainnya dengan para kompetitor?
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Harga memang merupakan tolak ukur paling SENSITIF di pasar online, tapi harga tidak selalu menjadi patokan laku/tidak barang tersebut. Banyak produk serupa dengan harga yang lebih mahal tapi laku karena ada faktor lain yaitu pintar-pintar ngomong ke buyer misalnya kalau barang ini “beda kualitas”.
Untuk seller yang baru masuk, memang agak susah kalau belum mempunyai reputasi/rekam jejak main langsung harga tinggi. Hal ini dapat diakali dengan mendesain etalase dan produk serapi mungkin/terklasifikasi dengan JELAS. Lengkapi dengan produk-produk sejenis, sehingga ada second opsi untuk produk sejenisnya dalam 1 toko.
Dan untuk yang mau ikut harga hancur, hal ini mau tidak mau harus KUAT MODAL, KUAT CAPE, dan KUAT MENTAL. Banyak produk-produk dengan harga super hancur di Tokopedia, pada jual modal, untungnya? Ya dari diskon logistik yang bisa sampai 15%. Namun hal ini tidak layak dipertahankan, kecuali Anda seorang yang maniak kerja/fokus mau ikut hancur-hancuran. Saya jamin ramai, tapi tidak worth it dengan apa yang kita keluarkan (waktu & tenaga).
3. Apa tips dan saran yang dapat Anda berikan untuk para seller yang baru memulai usahanya di marketplace seperti Tokopedia?
Tokopedia menurut saya adalah situs yang paling terbaik diantara semua situs open market sampai saat ini (Juni 2016). Sebelumnya saya disitus lain, tapi tidak adil dalam memecahkan kasus (berpihak ke buyer).
Saya sangat menyarankan Anda untuk membuat toko di tokopedia/bukalapak (dengan catatan Anda adalah tangan pertama), karena:
Sistem yang aman dan banyak pembeli sudah berkumpul disana
Tidak perlu repot mengurus website, SEO, dan semacamnya, sehingga Anda hanya fokus pada menjual
Banyaknya promo yang mereka berikan, sehingga memaksimalkan keuntungan/omset Anda
Sebenarnya tidak ada alasan untuk tidak membuka toko di marketplace tersebut jika Anda adalah supplier yang memiliki stok, hanya saja kembali pada pilihan Anda sebagai penjual, strategi apa yang ingin Anda lakukan.
Apakah sebagai tangan pertama perlu bersaing harga di marketplace?
Saya sendiri tidak terlalu memikirkan soal harga jika selisihnya masih bisa ditolerir, tetapi jelas reputasi toko Anda di marketplace harus diperjuangkan dan salah satu caranya adalah dengan menawarkan harga termurah diawal (setelah Anda mulai mendapat sejumlah market share, barulah Anda mulai meningkatkan harga).
Kesulitan bermain di marketplace adalah Anda tidak memiliki reputasi apapun, tidak ada review/feedback dari pembeli, dan tidak ada penjualan. Bagaimana bisa orang lain tertarik berbelanja disana? Ya salah satunya adalah dengan taktik “harga”. Cara lainnya adalah dengan memberi promo/hadiah khusus.
Mana yang lebih baik, marketplace atau website/sosmed sendiri?
Lebih baik jika Anda mencoba semuanya, tetapi jika Anda memilih fokus pada salah satu saja, maka pilihan terbaik (urutan berdasarkan opini saya) adalah:
Membangun reputasi toko di marketplace (seperti tokopedia/bukalapak)
Membangun brand/toko di social media (melalui instagram, facebook, twitter, BBM/Line, dll)
Membangun toko di website sendiri
Kenapa website ada di urutan terakhir? Karena dengan membuat website sendiri berarti Anda harus berurusan dengan coding/hosting, SEO, marketing online, dan sebagainya. Website sendiri sangat cocok jika Anda memiliki brand Anda sendiri seperti Brodo Footwear.
Perlu diingat bahwa tokopedia/bukalapak itu sendiri belum tentu akan bertahan selamanya, mungkin saja suatu saat mereka akan bangkrut. Lalu bagaimana nasib Anda jika Anda hanya bergantung pada marketplace tersebut? Karena itu cobalah semuanya, manfaatkan social media dan buatlah website/toko online sendiri sehingga peluang Anda untuk sukses semakin besar.
Di Tokopedia ada kekhususan tersendiri, yaitu masing-masing seller diberikan HAK untuk menentukan aturan-aturan toko. Ini yang menurut saya paling nyaman, sehingga buyer bisa melihat masing-masing aturan toko sebelum order. Sehingga missing understanding dapat dihindarkan (minimalisir).
Saran saya untuk seller-seller baru:
1.Kejujuran itu yang utama. Katakan jika memang barang ini tanpa test, tanpa retur, atau jual putus, di test/ tidak, dan segala kondisi serta tindakan kita.
Anda bisa perkuat aturan-aturan toko Anda. Tidak perlu bermulut manis, yang penting JELAS dan TEGAS karena keterbukaan peraturan adalah kenyamanan bersama.
Seandainya memang Anda tipe penjual yang menjual barang bisa retur, wajib diinfokan detail-detail cara retur ke Anda, yang meliputi siapa penanggung ongkos kirim? Barang yang diterima retur harus anda lihat terlebih dahulu, karena banyak juga “buyer nakal” yang mutilasi/tukar barang dengan barang lainnya atau sudah dibongkar, dsb. Seandainya itu terjadi maka Anda bisa menolaknya, dengan memperkuat aturan retur Anda (misal: tidak menerima jika segel rusak, dsb).
Buat toko Anda mudah dilihat dan DIMENGERTI, salah satunya dengan etalase toko yang sistematis.
2.Jadilah diri sendiri dengan kenyamanan menurut Anda sendiri. Jangan karena ikut-ikutan orang bilang toko A bagus, maka Anda ikut, padahal tidak sejalan dengan pribadi Anda sendiri.
Usahakan respon setiap pertanyaan/komentar dari user, kecuali yang respon ngaco gapapa dicuekin.
Pergunakan fitur-fitur promo/push untuk barang Anda sehingga mudah dilihat (diiklankan) oleh pengguna lainnya, selebihnya biarkan order mendatangi anda.
BAGAIMANA CARA MEMBANGUN REPUTASI DARI NOL
bagian 6
Mungkin Anda bertanya-tanya bagaimana bisa membangun reputasi sedangkan kita tidak memiliki apa-apa pada awalnya, tidak ada koneksi/relasi dengan siapapun, tidak memiliki pengalaman apapun, dan tidak memiliki modal sedikitpun.
Jika Anda salah satu penari dalam tim dancer Agnes Monica, tidak ada yang peduli bagaimana Anda bisa menjadi orang tersebut. Orang-orang akan mengenal Anda sebagai dancer Agnes Monica. Gelar “dancer Agnes Monica” tersebut akan menjadi reputasi khusus dalam menjual layanan (dance) Anda kepada siapapun.
Kenyataannya adalah reputasi yang sering kita dengar tidak selalu sesuai dengan realitanya. Buku-buku “best-seller” yang sering dipajang didepan toko buku (padahal kita juga ga pernah tahu ada buku tersebut) akan lebih mudah terjual karena label “best-seller” tersebut. Mungkin saja penulis buku tersebut juga membeli bukunya sendiri untuk menaikkan angka penjualannya sendiri. Ketika penjualannya sudah tinggi, maka label “best-seller” tersebut telah menjadi realita.
Salah satu penulis dalam negeri seperti Raditya Dika juga mengalami hal serupa. Dia “bercerita” bahwa ibunya membeli bukunya sendiri dan membagi-bagikannya secara cuma-cuma. Mungkin terdengar bodoh tapi ada keuntungan yang didapat dari hal ini, yaitu:
Angka penjualan buku tersebut naik (dan pada akhirnya buku tersebut menjadi best-seller)
Orang-orang yang tadinya tidak tahu kalau buku tersebut ada menjadi tahu “keberadaan” buku tersebut. Dan terlebih kemungkinan mereka akan menceritakan buku tersebut kepada teman-temannya.
Karena itu kita sering mendengar istilah “fake it till you make it”, jika Anda bisa meyakinkan orang lain bahwa Anda akan berhasil maka mereka akan mendukung Anda, memberi Anda kesempatan, dan percaya kepada Anda. Bill Gates juga pernah mengatakan hal serupa yaitu “If you can’t make it good, at least make it look good”. Mungkin terdengar kotor/kurang jujur namun percayalah hampir setiap orang yang sukses/diatas pasti pernah memainkan trik ini dalam hidupnya.
Jika Anda merasa tidak memiliki reputasi apapun, tidak memiliki koneksi yang spesial, dimanapun Anda berada, coba lakukanlah beberapa hal ini:
Lakukan sesuatu untuk influencer/artis. Bahkan sekedar mengedit fotonya, mendesain ulang karyanya, mengcover lagu-lagunya, apapun yang bisa menarik perhatian mereka. Cari cara apapun untuk bisa melakukan sesuatu bagi mereka, sekecil apapun itu, anggaplah mereka sebagai klien/customer pertama Anda.
Bekerjalah secara cuma-cuma kepada mereka yang memiliki reputasi. Mungkin terdengar merugikan, tetapi yang Anda perlukan hanyalah portofolio/experience untuk mendongkrak reputasi Anda. Tidak ada yang peduli apakah Anda dibayar atau tidak (orang akan berasumsi kalau Anda dibayar).
Reputasi yang Anda bangun akan terus terakumulasi. Jika Anda pernah menjadi karyawan magang di Google (walaupun tidak dibayar), maka status “Google” tidak akan pernah lepas seumur hidup dalam karir Anda. Setelah Anda mendapat reputasi pertama Anda, maka akan jauh lebih mudah untuk meningkatkan reputasi berikutnya dan cepat atau lambat Anda akan mendapatkan reputasi yang sejak awal Anda idamkan.
Nama besar akan lebih mudah menaikkan reputasi Anda. Kelihatannya sepeti Anda memanfaatkan orang-orang besar, tetapi jika Anda bisa membawa value yang berarti untuk orang-orang tersebut maka mereka akan membalas value tersebut dengan sesuatu yang lain. Terdengar ada maunya? Ya jelas semua orang ada maunya, everything is give and take, dan yang kita lakukan disini adalah simbiosis mutualisme, tidak merugikan siapapun. Bahkan jika orang tersebut tidak membalas value yang Anda berikan itu bukanlah sesuatu yang merugikan (nothing to lose).
Coba Anda bayangkan jika ada 2 pelamar kerja, yang pertama memiliki CV berderet mulai dari ketua osis saat SMA, berbagai kegiatan UKM mahasiswa dan puluhan jabatan/posisi panitia selama dikampus (kampus tidak terkenal), lalu magang di perusahaan yang tidak ternama. Yang kedua tidak pernah memiliki kegiatan spesial apapun, namun ia seorang lulusan UGM dan pernah magang di Google. Mana yang kemungkinan besar akan terpilih? Sebagian besar akan memilih yang kedua. Nama besar “UGM” dan “Google” adalah reputasi baik yang telah pelamar kedua dapatkan seumur hidupnya. Jika Anda tidak memiliki kesempatan berkuliah/bekerja untuk nama-nama besar tersebut cobalah alternatif lain yaitu melakukan sesuatu untuk menarik perhatian mereka. Atau jika tidak memungkinkan juga, maka cobalah mendongkrak diri Anda sendiri dengan usaha. Seperti membuat blog-pun bisa menjadi portofolio karir Anda. Atau coba buat channel youtube Anda sendiri dan unggah karya-karya kreatif Anda disana. If you can’t do something for others than do something for yourself.
Lalu bagaimana kalau nantinya orang-orang tahu bahwa kita memanipulasi reputasi kita diawal? Kita tidaklah seperti apa yang kita deskripsikan diawal?
Tidak ada yang salah dengan semua itu. Acara TV sering bikin kasus settingan, media buat berita settingan, artis buat gosip settingan (kerja sama management), bisnis mengklaim sudah memiliki omset/pengguna sekian juta (ngarang/lebay), karyawan ngarang gaji di perusahaan sebelumnya (saat melamar pindah kerja) dan manipulasi-manipulasi lainnya. Kenyataannya dunia bisnis dan karir memang penuh dengan manipulasi, hanya ada 2 hal yang terjadi pada akhirnya:
Anda gagal, dan tidak ada yang peduli
Anda berhasil, dan tetap tidak ada yang peduli
TIPS TOKO ONLINE: PERSAINGAN HARGA TIDAK SEHAT
bagian 7
Saat saya dulu menjadi seorang reseller-dropship, ada 1 masalah penting yang selalu menjadi pertanyaan:
Bagaimana saya bisa memenangkan persaingan harga yang tidak sehat di marketplace seperti tokopedia/bukalapak?
Bahkan saya pernah ngobrol-ngobrol dengan seorang supplier yang mengatakan margin/profit untuk produk yang dia jual di tokopedia itu dibawah 1%. Beliau menjual barang seharga Rp 300.500,- sedangkan modal barang tersebut adalah Rp 300.000,- artinya dia hanya memperoleh untung Rp 500,-.
Tentu sangat tidak enak didengar. Ngapain jualan kalau profitnya sekecil itu. Di lain sisi produk tersebut memang dijual dengan harga yang sama bahkan lebih rendah oleh supplier lain (di tokopedia), artinya mereka berharap mendapat keuntungan dari quantity penjualan bukan dari profit/selisih harga.
Setelah saya teliti lebih dalam, ternyata ada hal lain yang menyebabkan para supplier ini rela menekan profit seperti itu.
Mereka ingin meningkatkan angka penjualan supaya reputasi toko mereka semakin bagus.
Memang biasanya di marketplace orang cenderung memilih produk berdasarkan sortir harga (harga termurah), tapi ada satu kategori lagi yang juga banyak dilihat sebagai pertimbangan yaitu “penjualan”. Seperti di tokopedia, ada sistem reputasi yang diberikan untuk user. Dengan semakin banyaknya angka penjualan, transaksi, dan aktivitas suatu toko maka semakin tinggi pula poin/reputasi yang mereka dapat.
Reputasi yang tinggi akan memberikan banyak benefit untuk toko tersebut, ini seperti investasi jangka panjang, walaupun profit sementara kecil, tetapi anggap saja ini sebagai biaya upgrade/marketing/promosi.
Karena pembeli juga mempertimbangkan reputasi toko, banyaknya barang yang sudah terjual, kualitas review, dan feedback/diskusi dari pembeli lain. Jadi “harga” bukanlah satu-satunya harapan dalam memenangkan persaingan ketat di marketplace.
Itulah sebabnya banyak toko yang rela mendiskon harganya untuk memenangkan angka penjualan tersebut.
Tetapi sebagai reseller kita tidak bisa follow seperti itu, hal itu hanya efektif jika kita adalah pemain besar yang memang sudah mendedikasikan diri untuk menjual produk di marketplace tersebut, tetapi bagaimana kalau kita adalah reseller yang tidak mungkin bisa memenangkan persaingan harga?
Jawabannya adalah jangan bermain disana.
Beralih ke saingan terberat para marketplace tersebut yaitu “Social media”.
Para pemain e-commerce besarpun mengatakan bahwa saingan terberat mereka bukanlah B2C (seperti lazada, bhinneka), atau C2C (seperti olx, fjb kaskus) melainkan social media seperti:
Facebook
Twitter
Instagram (yang sedang hot-hotnya)
BBM / Line
Apa yang saya lakukan?
Saya membuat website sendiri (domain .com) dan memanfaatkan Fanspage & Instagram (sangat reccommended). Saya juga memakai Facebook Ads & Kaskus Ad untuk mempromosikan website tersebut, tetapi justru penjualan terbanyak datang dari instagram yang free.
Banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk berpromosi di Instagram dan cara yang paling saya sarankan (dan sangat efektif) adalah dengan meng-endorse publik figur yang sesuai dengan segmen/audience produk yang Anda jual.
Dengan membuat toko online sendiri (website + social media) maka Anda lebih bebas berimprovisasi dan memberikan value pada customer Anda, berbeda dengan para customer marketplace yang hanya mempertimbangkan harga & penjualan.
Beberapa alasan mengapa Anda harus menghindari marketplace jika Anda adalah reseller adalah:
– Marketplace = perang harga & reputasi
Bersaing harga sama saja bunuh diri jika Anda reseller, karena Anda tidak mungkin menurunkan harga, persaingan harga yang tidak sehat akan terus berlanjut sampai ke dasar/bawah dan jelas Anda akan kalah. Sebelum memutuskan berjualan di marketplace, lihatlah terlebih dahulu produk yang ingin Anda jual apakah dijual dengan harga yang tidak wajar disana, akan lebih baik jika Anda menjual produk yang belum ada atau dijual dengan harga yang masih kompetitif & wajar.
– Customer marketplace hanya setia pada harga
Tentu tidak semua buyer di marketplace hanya mencari harga termurah, tetapi pertimbangan utama seseorang berbelanja di marketplace sudah jelas adalah harga & penjualan yang artinya tidak akan menolong banyak jika Anda adalah seorang reseller.
– Profit adalah hal yang paling penting
Apa tujuan Anda menjadi reseller? Tentunya untuk mendapatkan profit dari selisih harga yang Anda jual. Anda tidak bisa hidup/makan dari omset penjualan, memainkan harga untuk meningkatkan omset dengan mengorbankan profit adalah hal yang sia-sia. Untuk apa menghasilkan penjualan total 100 juta tetapi Anda hanya mendapat profit keseluruhan Rp 100.000,-?
Lalu bagaimana kalau saya adalah supplier/tangan pertama dan ingin berjualan di marketplace (tokopedia/bukalapak)?
Tentu Anda harus memanfaatkan marketplace tersebut. Entah dengan membangun reputasi toko Anda disana atau membuat website sendiri dan memanfaatkan social media.
*PENGHASILAN PASIF DENGAN BISNIS DROPSHIP JAMAN NOW*
bagian 8
Penghasilan pasif diperoleh dari apa yg sudah kita kerjakan di masa lalu, yaitu MEMBANGUN ASET. Disebut juga _*Residual income*.
Ini adalah jenis penghasilan yang bisa membuat kita kaya. Uang yang berasal dari penghasilan jenis ini disebut juga sebagai uang yang benar.
Berbeda dengan penghasilan aktif, semakin besar penghasilan pasif Anda, semakin relaks dan tenang kehidupan Anda.
Hambatan utk mendapatkan penghasilan pasif ini adalah diri Anda sendiri. Yaitu kepercayaan salah tentang penghasilan jenis ini. Di lingkungan orang miskin, ide penghasilan pasif tidak populer karena mereka nyaris tidak pernah mendapatkan. Dianggapnya penghasilan jenis ini adalah penghasilan yang tidak jelas berasal dari mana, seolah olah tanpa bekerja atau melakukan sesuatu kita bisa mendapatkan, sehingga kita menganggapnya sebagai penghasilan tidak sah atau haram. Seringkali juga kita bertanya kepada orang yang salah tentang boleh tidaknya penghasilan jenis ini ? Yaitu kepada orang yang mungkin juga belum tahu tentang penghasilan pasif. Sehingga pendapatnya juga didasarkan prasangka sejak kecil seperti yang lain.
Hukum alam MEMBERI DAN MENERIMA tidak mungkin membiarkan seseorang tanpa melakukan apa apa kemudian mendapat penghasilan besar. Jika seseorang mendapat penghasilan besar saat ini tanpa nampak bekerja, berarti dahulu dia sudah bekerja lebih keras dari kita dan tidak mendapatkan hasil yang sepadan dengan pekerjaannya. Hasilnya baru diterima sekarang. Jika saat bekerja Anda langsung menerima penghasilan, itu adalah penghasilan aktif dan bukan pasif. Jika kemudian dijanjikan besok akan mendapat penghasilan pasif besar, Anda layak curiga itu suatu kebohongan.
Untuk bisa mendapatkan penghasilan pasif, kata kuncinya ada 2 yaitu JARINGAN dan SISTEM.
Semakin besar jaringan bisnis atau investasi Anda, semakin besar penghasilan Anda. Semakin bagus sistemnya, semakin aman penghasilan Anda. Disini Anda sudah sepenuhnya menggantikan diri Anda sebagai aset keluarga, dengan aset lain yang jaih lebih aman. Anda sendiri bisa melakukan hal hal lain, khususnya bisa lebih dekat dengan keluarga.
Mengenai caranya bagaimana menghasilkan PENGHASILAN PASIF, Mari kita simak mengenai *BISNIS DROPSHIP JAMAN NOW.*
Salam Sukses,
Ready Stok Original BPOM.
-Safety Packing (Dus +Map)
-Di Jamin Terjaga Kerahasiaanya Privasi Aman 100% -Ekspedisi 24 Jam Langsung Kami Proses Pengirimannya.
-Jasa Antar Via JNT Express dan POS Indonesia.
-Etiminasi Paket 2-3 Hari Barang Sampai.
Info Penting Kami Menjual Produk Yg Jujur Tidak Menjual Produk Yg KW/Oplosan Karena Pesanan Anda Adalah AMANAH Bagi Kami. Selamat Harmonis dan Sejahtera.Selamat Berbelanja�
√ jarak dekat bisa COD
√ jarak jauh bisa bayar di rumah setelah barang sampai (jadi tidak perlu tranfers)
Mari Kita Manfaatkan Kemajuan Teknologi Internet Untuk Menghasilkan Pasif Income Tanpa Batas
Bayangkan Anda Akan Segera Memiliki Apa Yang Anda Inginkan Mulai Dari Sekarang
Jika Anda merasa lelah dengan keadaan Financial/Keuangan Anda yang serba kekurangan dan merindukan kehidupan yang layak, maka inilah jalan yang tepat yang bisa Anda lalui untuk mewujudkannya!
Kemana uang anda Rp.10.000 satu jam kedepan? Atau 1 hari kedepan? Pastinya akan habis hanya untuk beli pulsa, pergi bermain, atau biaya angkot anda kuliah atau kerja.
Untuk anda ketahui bahwa, menjadi seorang yang kaya (berkecukupan) TIDAK harus mempunyai usaha dengan modal yang besar! Namun jika anda mempunyai sebuah ASET USAHA dengan modal kecil dan jaringan yang luas dan memberikan Anda pasif income secara terus-menerus/memberikan uang anda terus-menerus, maka Anda bisa kaya!
merupakan salah satu program program bisnis online dengan modal cuma Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) bisa menggunakan transfer bank maupun. Sangat terjangkau bagi semua kalangan masyarakat.
Program ini ditujukan bagi siapa saja yang saat ini sedang memerlukan:
Investasi dengan modal yang sangat terjangkau yakni hanya 10ribu saja.
Dana untuk keperluan sehari-hari.
Dana untuk keperluan sekolah
Sarana memperluas jaringan bisnis.
Penghasilan pasif income yang tak terbatas sebagai investasi masa depan.
Dan lain-lain
Dalam program ini tersedia dana dengan jumlah tak terbatas yang berasal dari belasan ribuan sumber sehingga memungkinan bagi siapa saja untuk mendaftar dan berpeluang mendapatkan penghasilan tambahan dari internet hanya dengan modal 10 ribu rupiah.
CEK ONGKIR :
Langsung Aja Kesitus terpercaya nya disni http://www.cekresi.com/ atau Klik disni aja
Dikemas & Dicek Secara Baik
Seluruh pesanan Vroh di Daff Project Store Insya Allah sudah dicek terlebih dahulu sebelum kita kirim. Dipacking sebaik mungkin biar aman
Limit ORDER :
Packingan Dropship
Spesial Khusus Dropshipan Packingan Santai. Tidak akan ada embel-embel toko kami (daff project store sama sekali...!!!
-
Jika vroh melakukan pemesanan & sudah bayar dan ada konfrimasi dari kami dibawah jam ini, berarti pesanan Agan dikirim hari itu juga vroh.
▶️ Senin - Jumat : 15.30 WIB
▶️ Sabtu : 14.30 WIB
Jika lebih dari jam tersebut, maka dikirim keesokan harinya
-
JAM PENGIRIMAN :
Senin - Jumat :
▶️ Seluruh pesanan dikirim antara pukul 18.00 - 19.30 WIB
▶️ Khusus JNE YES diluar Jawa Barat dikirim pukul 14.00 WIB
Sabtu :
▶️ Seluruh pesanan dikirim antara pukul 14.00 - 14.30 WIB
Sistem yang aman dan banyak pembeli sudah berkumpul disana
Tidak perlu repot mengurus website, SEO, dan semacamnya, sehingga Anda hanya fokus pada menjual
Banyaknya promo yang mereka berikan, sehingga memaksimalkan keuntungan/omset Anda
Sebenarnya tidak ada alasan untuk tidak membuka toko di marketplace tersebut jika Anda adalah supplier yang memiliki stok, hanya saja kembali pada pilihan Anda sebagai penjual, strategi apa yang ingin Anda lakukan.
Apakah sebagai tangan pertama perlu bersaing harga di marketplace?
Saya sendiri tidak terlalu memikirkan soal harga jika selisihnya masih bisa ditolerir, tetapi jelas reputasi toko Anda di marketplace harus diperjuangkan dan salah satu caranya adalah dengan menawarkan harga termurah diawal (setelah Anda mulai mendapat sejumlah market share, barulah Anda mulai meningkatkan harga).
Kesulitan bermain di marketplace adalah Anda tidak memiliki reputasi apapun, tidak ada review/feedback dari pembeli, dan tidak ada penjualan. Bagaimana bisa orang lain tertarik berbelanja disana? Ya salah satunya adalah dengan taktik “harga”. Cara lainnya adalah dengan memberi promo/hadiah khusus.
Mana yang lebih baik, marketplace atau website/sosmed sendiri?
Lebih baik jika Anda mencoba semuanya, tetapi jika Anda memilih fokus pada salah satu saja, maka pilihan terbaik (urutan berdasarkan opini saya) adalah:
Membangun reputasi toko di marketplace (seperti tokopedia/bukalapak)
Membangun brand/toko di social media (melalui instagram, facebook, twitter, BBM/Line, dll)
Membangun toko di website sendiri
Kenapa website ada di urutan terakhir? Karena dengan membuat website sendiri berarti Anda harus berurusan dengan coding/hosting, SEO, marketing online, dan sebagainya. Website sendiri sangat cocok jika Anda memiliki brand Anda sendiri seperti Brodo Footwear.
Perlu diingat bahwa tokopedia/bukalapak itu sendiri belum tentu akan bertahan selamanya, mungkin saja suatu saat mereka akan bangkrut. Lalu bagaimana nasib Anda jika Anda hanya bergantung pada marketplace tersebut? Karena itu cobalah semuanya, manfaatkan social media dan buatlah website/toko online sendiri sehingga peluang Anda untuk sukses semakin besar.
Di Tokopedia ada kekhususan tersendiri, yaitu masing-masing seller diberikan HAK untuk menentukan aturan-aturan toko. Ini yang menurut saya paling nyaman, sehingga buyer bisa melihat masing-masing aturan toko sebelum order. Sehingga missing understanding dapat dihindarkan (minimalisir).
Saran saya untuk seller-seller baru:
1.Kejujuran itu yang utama. Katakan jika memang barang ini tanpa test, tanpa retur, atau jual putus, di test/ tidak, dan segala kondisi serta tindakan kita.
Anda bisa perkuat aturan-aturan toko Anda. Tidak perlu bermulut manis, yang penting JELAS dan TEGAS karena keterbukaan peraturan adalah kenyamanan bersama.
Seandainya memang Anda tipe penjual yang menjual barang bisa retur, wajib diinfokan detail-detail cara retur ke Anda, yang meliputi siapa penanggung ongkos kirim? Barang yang diterima retur harus anda lihat terlebih dahulu, karena banyak juga “buyer nakal” yang mutilasi/tukar barang dengan barang lainnya atau sudah dibongkar, dsb. Seandainya itu terjadi maka Anda bisa menolaknya, dengan memperkuat aturan retur Anda (misal: tidak menerima jika segel rusak, dsb).
Buat toko Anda mudah dilihat dan DIMENGERTI, salah satunya dengan etalase toko yang sistematis.
2.Jadilah diri sendiri dengan kenyamanan menurut Anda sendiri. Jangan karena ikut-ikutan orang bilang toko A bagus, maka Anda ikut, padahal tidak sejalan dengan pribadi Anda sendiri.
Usahakan respon setiap pertanyaan/komentar dari user, kecuali yang respon ngaco gapapa dicuekin.
Pergunakan fitur-fitur promo/push untuk barang Anda sehingga mudah dilihat (diiklankan) oleh pengguna lainnya, selebihnya biarkan order mendatangi anda.
BAGAIMANA CARA MEMBANGUN REPUTASI DARI NOL
bagian 6
Mungkin Anda bertanya-tanya bagaimana bisa membangun reputasi sedangkan kita tidak memiliki apa-apa pada awalnya, tidak ada koneksi/relasi dengan siapapun, tidak memiliki pengalaman apapun, dan tidak memiliki modal sedikitpun.
Jika Anda salah satu penari dalam tim dancer Agnes Monica, tidak ada yang peduli bagaimana Anda bisa menjadi orang tersebut. Orang-orang akan mengenal Anda sebagai dancer Agnes Monica. Gelar “dancer Agnes Monica” tersebut akan menjadi reputasi khusus dalam menjual layanan (dance) Anda kepada siapapun.
Kenyataannya adalah reputasi yang sering kita dengar tidak selalu sesuai dengan realitanya. Buku-buku “best-seller” yang sering dipajang didepan toko buku (padahal kita juga ga pernah tahu ada buku tersebut) akan lebih mudah terjual karena label “best-seller” tersebut. Mungkin saja penulis buku tersebut juga membeli bukunya sendiri untuk menaikkan angka penjualannya sendiri. Ketika penjualannya sudah tinggi, maka label “best-seller” tersebut telah menjadi realita.
Salah satu penulis dalam negeri seperti Raditya Dika juga mengalami hal serupa. Dia “bercerita” bahwa ibunya membeli bukunya sendiri dan membagi-bagikannya secara cuma-cuma. Mungkin terdengar bodoh tapi ada keuntungan yang didapat dari hal ini, yaitu:
Angka penjualan buku tersebut naik (dan pada akhirnya buku tersebut menjadi best-seller)
Orang-orang yang tadinya tidak tahu kalau buku tersebut ada menjadi tahu “keberadaan” buku tersebut. Dan terlebih kemungkinan mereka akan menceritakan buku tersebut kepada teman-temannya.
Karena itu kita sering mendengar istilah “fake it till you make it”, jika Anda bisa meyakinkan orang lain bahwa Anda akan berhasil maka mereka akan mendukung Anda, memberi Anda kesempatan, dan percaya kepada Anda. Bill Gates juga pernah mengatakan hal serupa yaitu “If you can’t make it good, at least make it look good”. Mungkin terdengar kotor/kurang jujur namun percayalah hampir setiap orang yang sukses/diatas pasti pernah memainkan trik ini dalam hidupnya.
Jika Anda merasa tidak memiliki reputasi apapun, tidak memiliki koneksi yang spesial, dimanapun Anda berada, coba lakukanlah beberapa hal ini:
Lakukan sesuatu untuk influencer/artis. Bahkan sekedar mengedit fotonya, mendesain ulang karyanya, mengcover lagu-lagunya, apapun yang bisa menarik perhatian mereka. Cari cara apapun untuk bisa melakukan sesuatu bagi mereka, sekecil apapun itu, anggaplah mereka sebagai klien/customer pertama Anda.
Bekerjalah secara cuma-cuma kepada mereka yang memiliki reputasi. Mungkin terdengar merugikan, tetapi yang Anda perlukan hanyalah portofolio/experience untuk mendongkrak reputasi Anda. Tidak ada yang peduli apakah Anda dibayar atau tidak (orang akan berasumsi kalau Anda dibayar).
Reputasi yang Anda bangun akan terus terakumulasi. Jika Anda pernah menjadi karyawan magang di Google (walaupun tidak dibayar), maka status “Google” tidak akan pernah lepas seumur hidup dalam karir Anda. Setelah Anda mendapat reputasi pertama Anda, maka akan jauh lebih mudah untuk meningkatkan reputasi berikutnya dan cepat atau lambat Anda akan mendapatkan reputasi yang sejak awal Anda idamkan.
Nama besar akan lebih mudah menaikkan reputasi Anda. Kelihatannya sepeti Anda memanfaatkan orang-orang besar, tetapi jika Anda bisa membawa value yang berarti untuk orang-orang tersebut maka mereka akan membalas value tersebut dengan sesuatu yang lain. Terdengar ada maunya? Ya jelas semua orang ada maunya, everything is give and take, dan yang kita lakukan disini adalah simbiosis mutualisme, tidak merugikan siapapun. Bahkan jika orang tersebut tidak membalas value yang Anda berikan itu bukanlah sesuatu yang merugikan (nothing to lose).
Coba Anda bayangkan jika ada 2 pelamar kerja, yang pertama memiliki CV berderet mulai dari ketua osis saat SMA, berbagai kegiatan UKM mahasiswa dan puluhan jabatan/posisi panitia selama dikampus (kampus tidak terkenal), lalu magang di perusahaan yang tidak ternama. Yang kedua tidak pernah memiliki kegiatan spesial apapun, namun ia seorang lulusan UGM dan pernah magang di Google. Mana yang kemungkinan besar akan terpilih? Sebagian besar akan memilih yang kedua. Nama besar “UGM” dan “Google” adalah reputasi baik yang telah pelamar kedua dapatkan seumur hidupnya. Jika Anda tidak memiliki kesempatan berkuliah/bekerja untuk nama-nama besar tersebut cobalah alternatif lain yaitu melakukan sesuatu untuk menarik perhatian mereka. Atau jika tidak memungkinkan juga, maka cobalah mendongkrak diri Anda sendiri dengan usaha. Seperti membuat blog-pun bisa menjadi portofolio karir Anda. Atau coba buat channel youtube Anda sendiri dan unggah karya-karya kreatif Anda disana. If you can’t do something for others than do something for yourself.
Lalu bagaimana kalau nantinya orang-orang tahu bahwa kita memanipulasi reputasi kita diawal? Kita tidaklah seperti apa yang kita deskripsikan diawal?
Tidak ada yang salah dengan semua itu. Acara TV sering bikin kasus settingan, media buat berita settingan, artis buat gosip settingan (kerja sama management), bisnis mengklaim sudah memiliki omset/pengguna sekian juta (ngarang/lebay), karyawan ngarang gaji di perusahaan sebelumnya (saat melamar pindah kerja) dan manipulasi-manipulasi lainnya. Kenyataannya dunia bisnis dan karir memang penuh dengan manipulasi, hanya ada 2 hal yang terjadi pada akhirnya:
Anda gagal, dan tidak ada yang peduli
Anda berhasil, dan tetap tidak ada yang peduli
TIPS TOKO ONLINE: PERSAINGAN HARGA TIDAK SEHAT
bagian 7
Saat saya dulu menjadi seorang reseller-dropship, ada 1 masalah penting yang selalu menjadi pertanyaan:
Bagaimana saya bisa memenangkan persaingan harga yang tidak sehat di marketplace seperti tokopedia/bukalapak?
Bahkan saya pernah ngobrol-ngobrol dengan seorang supplier yang mengatakan margin/profit untuk produk yang dia jual di tokopedia itu dibawah 1%. Beliau menjual barang seharga Rp 300.500,- sedangkan modal barang tersebut adalah Rp 300.000,- artinya dia hanya memperoleh untung Rp 500,-.
Tentu sangat tidak enak didengar. Ngapain jualan kalau profitnya sekecil itu. Di lain sisi produk tersebut memang dijual dengan harga yang sama bahkan lebih rendah oleh supplier lain (di tokopedia), artinya mereka berharap mendapat keuntungan dari quantity penjualan bukan dari profit/selisih harga.
Setelah saya teliti lebih dalam, ternyata ada hal lain yang menyebabkan para supplier ini rela menekan profit seperti itu.
Mereka ingin meningkatkan angka penjualan supaya reputasi toko mereka semakin bagus.
Memang biasanya di marketplace orang cenderung memilih produk berdasarkan sortir harga (harga termurah), tapi ada satu kategori lagi yang juga banyak dilihat sebagai pertimbangan yaitu “penjualan”. Seperti di tokopedia, ada sistem reputasi yang diberikan untuk user. Dengan semakin banyaknya angka penjualan, transaksi, dan aktivitas suatu toko maka semakin tinggi pula poin/reputasi yang mereka dapat.
Reputasi yang tinggi akan memberikan banyak benefit untuk toko tersebut, ini seperti investasi jangka panjang, walaupun profit sementara kecil, tetapi anggap saja ini sebagai biaya upgrade/marketing/promosi.
Karena pembeli juga mempertimbangkan reputasi toko, banyaknya barang yang sudah terjual, kualitas review, dan feedback/diskusi dari pembeli lain. Jadi “harga” bukanlah satu-satunya harapan dalam memenangkan persaingan ketat di marketplace.
Itulah sebabnya banyak toko yang rela mendiskon harganya untuk memenangkan angka penjualan tersebut.
Tetapi sebagai reseller kita tidak bisa follow seperti itu, hal itu hanya efektif jika kita adalah pemain besar yang memang sudah mendedikasikan diri untuk menjual produk di marketplace tersebut, tetapi bagaimana kalau kita adalah reseller yang tidak mungkin bisa memenangkan persaingan harga?
Jawabannya adalah jangan bermain disana.
Beralih ke saingan terberat para marketplace tersebut yaitu “Social media”.
Para pemain e-commerce besarpun mengatakan bahwa saingan terberat mereka bukanlah B2C (seperti lazada, bhinneka), atau C2C (seperti olx, fjb kaskus) melainkan social media seperti:
Instagram (yang sedang hot-hotnya)
BBM / Line
Apa yang saya lakukan?
Saya membuat website sendiri (domain .com) dan memanfaatkan Fanspage & Instagram (sangat reccommended). Saya juga memakai Facebook Ads & Kaskus Ad untuk mempromosikan website tersebut, tetapi justru penjualan terbanyak datang dari instagram yang free.
Banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk berpromosi di Instagram dan cara yang paling saya sarankan (dan sangat efektif) adalah dengan meng-endorse publik figur yang sesuai dengan segmen/audience produk yang Anda jual.
Dengan membuat toko online sendiri (website + social media) maka Anda lebih bebas berimprovisasi dan memberikan value pada customer Anda, berbeda dengan para customer marketplace yang hanya mempertimbangkan harga & penjualan.
Beberapa alasan mengapa Anda harus menghindari marketplace jika Anda adalah reseller adalah:
– Marketplace = perang harga & reputasi
Bersaing harga sama saja bunuh diri jika Anda reseller, karena Anda tidak mungkin menurunkan harga, persaingan harga yang tidak sehat akan terus berlanjut sampai ke dasar/bawah dan jelas Anda akan kalah. Sebelum memutuskan berjualan di marketplace, lihatlah terlebih dahulu produk yang ingin Anda jual apakah dijual dengan harga yang tidak wajar disana, akan lebih baik jika Anda menjual produk yang belum ada atau dijual dengan harga yang masih kompetitif & wajar.
– Customer marketplace hanya setia pada harga
Tentu tidak semua buyer di marketplace hanya mencari harga termurah, tetapi pertimbangan utama seseorang berbelanja di marketplace sudah jelas adalah harga & penjualan yang artinya tidak akan menolong banyak jika Anda adalah seorang reseller.
– Profit adalah hal yang paling penting
Apa tujuan Anda menjadi reseller? Tentunya untuk mendapatkan profit dari selisih harga yang Anda jual. Anda tidak bisa hidup/makan dari omset penjualan, memainkan harga untuk meningkatkan omset dengan mengorbankan profit adalah hal yang sia-sia. Untuk apa menghasilkan penjualan total 100 juta tetapi Anda hanya mendapat profit keseluruhan Rp 100.000,-?
Lalu bagaimana kalau saya adalah supplier/tangan pertama dan ingin berjualan di marketplace (tokopedia/bukalapak)?
Tentu Anda harus memanfaatkan marketplace tersebut. Entah dengan membangun reputasi toko Anda disana atau membuat website sendiri dan memanfaatkan social media.
*PENGHASILAN PASIF DENGAN BISNIS DROPSHIP JAMAN NOW*
bagian 8
Penghasilan pasif diperoleh dari apa yg sudah kita kerjakan di masa lalu, yaitu MEMBANGUN ASET. Disebut juga _*Residual income*.
Ini adalah jenis penghasilan yang bisa membuat kita kaya. Uang yang berasal dari penghasilan jenis ini disebut juga sebagai uang yang benar.
Berbeda dengan penghasilan aktif, semakin besar penghasilan pasif Anda, semakin relaks dan tenang kehidupan Anda.
Hambatan utk mendapatkan penghasilan pasif ini adalah diri Anda sendiri. Yaitu kepercayaan salah tentang penghasilan jenis ini. Di lingkungan orang miskin, ide penghasilan pasif tidak populer karena mereka nyaris tidak pernah mendapatkan. Dianggapnya penghasilan jenis ini adalah penghasilan yang tidak jelas berasal dari mana, seolah olah tanpa bekerja atau melakukan sesuatu kita bisa mendapatkan, sehingga kita menganggapnya sebagai penghasilan tidak sah atau haram. Seringkali juga kita bertanya kepada orang yang salah tentang boleh tidaknya penghasilan jenis ini ? Yaitu kepada orang yang mungkin juga belum tahu tentang penghasilan pasif. Sehingga pendapatnya juga didasarkan prasangka sejak kecil seperti yang lain.
Hukum alam MEMBERI DAN MENERIMA tidak mungkin membiarkan seseorang tanpa melakukan apa apa kemudian mendapat penghasilan besar. Jika seseorang mendapat penghasilan besar saat ini tanpa nampak bekerja, berarti dahulu dia sudah bekerja lebih keras dari kita dan tidak mendapatkan hasil yang sepadan dengan pekerjaannya. Hasilnya baru diterima sekarang. Jika saat bekerja Anda langsung menerima penghasilan, itu adalah penghasilan aktif dan bukan pasif. Jika kemudian dijanjikan besok akan mendapat penghasilan pasif besar, Anda layak curiga itu suatu kebohongan.
Untuk bisa mendapatkan penghasilan pasif, kata kuncinya ada 2 yaitu JARINGAN dan SISTEM.
Semakin besar jaringan bisnis atau investasi Anda, semakin besar penghasilan Anda. Semakin bagus sistemnya, semakin aman penghasilan Anda. Disini Anda sudah sepenuhnya menggantikan diri Anda sebagai aset keluarga, dengan aset lain yang jaih lebih aman. Anda sendiri bisa melakukan hal hal lain, khususnya bisa lebih dekat dengan keluarga.
Mengenai caranya bagaimana menghasilkan PENGHASILAN PASIF, Mari kita simak mengenai *BISNIS DROPSHIP JAMAN NOW.*
Salam Sukses,
Ready Stok Original BPOM.
-Safety Packing (Dus +Map)
-Di Jamin Terjaga Kerahasiaanya Privasi Aman 100% -Ekspedisi 24 Jam Langsung Kami Proses Pengirimannya.
-Jasa Antar Via JNT Express dan POS Indonesia.
-Etiminasi Paket 2-3 Hari Barang Sampai.
Info Penting Kami Menjual Produk Yg Jujur Tidak Menjual Produk Yg KW/Oplosan Karena Pesanan Anda Adalah AMANAH Bagi Kami. Selamat Harmonis dan Sejahtera.Selamat Berbelanja�
√ jarak dekat bisa COD
√ jarak jauh bisa bayar di rumah setelah barang sampai (jadi tidak perlu tranfers)
Mari Kita Manfaatkan Kemajuan Teknologi Internet Untuk Menghasilkan Pasif Income Tanpa Batas
Bayangkan Anda Akan Segera Memiliki Apa Yang Anda Inginkan Mulai Dari Sekarang
Jika Anda merasa lelah dengan keadaan Financial/Keuangan Anda yang serba kekurangan dan merindukan kehidupan yang layak, maka inilah jalan yang tepat yang bisa Anda lalui untuk mewujudkannya!
Kemana uang anda Rp.10.000 satu jam kedepan? Atau 1 hari kedepan? Pastinya akan habis hanya untuk beli pulsa, pergi bermain, atau biaya angkot anda kuliah atau kerja.
Untuk anda ketahui bahwa, menjadi seorang yang kaya (berkecukupan) TIDAK harus mempunyai usaha dengan modal yang besar! Namun jika anda mempunyai sebuah ASET USAHA dengan modal kecil dan jaringan yang luas dan memberikan Anda pasif income secara terus-menerus/memberikan uang anda terus-menerus, maka Anda bisa kaya!
merupakan salah satu program program bisnis online dengan modal cuma Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) bisa menggunakan transfer bank maupun. Sangat terjangkau bagi semua kalangan masyarakat.
Program ini ditujukan bagi siapa saja yang saat ini sedang memerlukan:
Investasi dengan modal yang sangat terjangkau yakni hanya 10ribu saja.
Dana untuk keperluan sehari-hari.
Dana untuk keperluan sekolah
Sarana memperluas jaringan bisnis.
Penghasilan pasif income yang tak terbatas sebagai investasi masa depan.
Dan lain-lain
Dalam program ini tersedia dana dengan jumlah tak terbatas yang berasal dari belasan ribuan sumber sehingga memungkinan bagi siapa saja untuk mendaftar dan berpeluang mendapatkan penghasilan tambahan dari internet hanya dengan modal 10 ribu rupiah.
CEK ONGKIR :
Langsung Aja Kesitus terpercaya nya disni http://www.cekresi.com/ atau Klik disni aja
Dikemas & Dicek Secara Baik
Seluruh pesanan Vroh di Daff Project Store Insya Allah sudah dicek terlebih dahulu sebelum kita kirim. Dipacking sebaik mungkin biar aman
Limit ORDER :
Packingan Dropship
Spesial Khusus Dropshipan Packingan Santai. Tidak akan ada embel-embel toko kami (daff project store sama sekali...!!!
-
Jika vroh melakukan pemesanan & sudah bayar dan ada konfrimasi dari kami dibawah jam ini, berarti pesanan Agan dikirim hari itu juga vroh.
▶️ Senin - Jumat : 15.30 WIB
▶️ Sabtu : 14.30 WIB
Jika lebih dari jam tersebut, maka dikirim keesokan harinya
-
JAM PENGIRIMAN :
Senin - Jumat :
▶️ Seluruh pesanan dikirim antara pukul 18.00 - 19.30 WIB
▶️ Khusus JNE YES diluar Jawa Barat dikirim pukul 14.00 WIB
Sabtu :
▶️ Seluruh pesanan dikirim antara pukul 14.00 - 14.30 WIB